Baca Juga: Cegah Terbakar, DLH Bakal Pasang Sanitari Landfill dan Cerobong Udara di TPA Darupono Baru
Dalam upaya mengatasi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, Pj Bupati Batang telah meningkatkan cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan dengan Universal Health Coverage (UHC), artinya memastikan setiap warga memiliki akses yang adil terhadap pelayanan untuk tindakan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif pelayanan kesehatan gratis.
Serta memberikan pelatihan kerja serta bantuan modal usaha. Bantuan infrastruktur seperti RTLH, jamban, dan tanki septic individu juga telah disalurkan untuk mendukung masyarakat miskin.
Pj Bupati Batang menutup dengan menegaskan pentingnya keterlibatan dunia usaha dan lembaga masyarakat serta semua pihak dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Meningkatkan keterlibatan stakeholder dalam penanggulangan kemiskinan adalah kunci untuk masa depan yang lebih cerah bagi Kabupaten Batang.”
Baca Juga: Sebanyak 20 peserta Women Ecosystem Catalyst Ikuti Rangkaian Online Mentoring
Adapun anggaran pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem 2024 sebesar Rp501.043.987.904 dengan rincian pengunaan Rp495.100.426.339 untuk manfaat langsung atau 98,81%, sedangkan biaya operasional sebesar Rp 5.957.451.565 atau 1,19%.
Dari anggaran tersebut dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin sebesar Rp393.225.770.418 atau 78,48%. Sedangkan peningkatan pendapatan masyarakat miskin mencapainya Rp 53.193.816.544 atau 10,62%).
Sehingga dapat meminimalkan kantong-Kantong kemiskinan Rp 54.624.400.942 atau 10,90%.
Dalam penyerapan APBD tahun 2023 sebesar Rp 1.934.994.164.884,78, ralisasi belanja hingga 31 Desember mencapai Rp 1.799.842.751.345,00 atau 93,02%. Sedangkan untuk alokasi APBD tahun 2024 sebesar Rp 1.958.650.343.233, hingga bulan April realisasi belanja sidah mencapai Rp 419.438.953.194,00 atau 21,41 ℅.