BATANG, AYOSEMARANG.COM - Di tengah gemuruh kegembiraan siswa yang bersiap untuk petualangan edukatif mereka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang (Disdikbud) mengumumkan panduan baru yang memungkinkan studi tur, dengan syarat ketat terkait keselamatan dan keandalan penyedia jasa.
Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, menegaskan bahwa kebijakan ini bukanlah larangan, melainkan dorongan untuk lebih waspada.
“Kami tidak melarang, hanya (meminta) untuk lebih berhati-hati,” ujarnya, mengingatkan pentingnya memilih agen perjalanan yang terpercaya.
Dengan nada yang serius namun penuh perhatian, Bambang menyarankan, “Kondisi kalau tidak meyakinkan, kalau lihat tahun pembuatan. Ada kejadian mesin 2006, tapi body baru. Bila perlu lihat STNK-nya."
Baca Juga: PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League dan Liga 1, Makin Pertegas sebagai Klub Profesional
Ia juga mengajak sekolah untuk tidak hanya mengandalkan agen tur tetapi juga ikut serta dalam memeriksa kondisi bus yang akan digunakan.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar siswa mengunjungi objek wisata di Kabupaten Batang terlebih dahulu, sebagai langkah awal untuk memahami kekayaan lokal.
“Sehingga ketika studi ke luar kota bisa bercerita dengan masyarakat di tujuan,” imbuhnya, menekankan pentingnya membangun fondasi pengetahuan lokal sebelum menjelajah lebih jauh.
Studi tur, menurut Bambang, bukanlah sebuah kewajiban tetapi sebuah kesempatan emas untuk belajar dan berinteraksi dengan dunia di luar dinding sekolah.
Ia menegaskan bahwa setiap keputusan terkait studi tur harus dibahas secara mendalam dengan orangtua siswa, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil adalah untuk kebaikan bersama.
Sementara itu, Fauzi Fallas, pengusaha bus pariwisata yang berbasis di Batang, memberikan pandangannya mengenai insiden yang menimpa rombongan studi tur di Subang.
“Saya berharap para pengusaha melakukan kontrol kendaraan, untuk kendaraan yang agak tua harus melakukan penggantian sparepart,” ujar Fallas, yang proaktif dalam mengelola dan memperbarui armada busnya setiap 5 hingga 7 tahun.