PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM -- Dalam semangat pertandingan yang membara, Persip Pekalongan, sang kebanggaan Kota Pekalongan, menghadapi ujian berat pascapertarungan sengit melawan PSGC Ciamis. Sayangnya, langkah mereka harus terhenti, gagal melaju ke babak 16 besar Liga 3 Nasional.
Kegagalan ini bukan hanya sekedar kekalahan dalam pertandingan, tetapi juga pukulan emosional bagi para penggemar sepak bola di Kota Pekalongan.
Harapan yang tinggi terkubur, dan kekecewaan mendalam muncul seiring dengan terhentinya perjalanan Laskar Kalong di babak 32 besar.
Namun, kekecewaan ini berubah menjadi tindakan yang tidak terpuji.
Sejumlah oknum pendukung Persip Pekalongan melampiaskan frustrasi mereka melalui aksi vandalisme, mencoreng dinding Stadion Jenderal Hoegeng dengan kata-kata penuh kekecewaan. Coretan tersebut bukan hanya sekedar tulisan, tetapi juga kritik pedas terhadap tim dan manajemen Persip Pekalongan.
Kata-kata seperti “kami bangga kami kecewa”, “kebablasen liga 3 abadi”, dan “liga 2 hanyalah mimpi” menjadi simbol dari harapan yang kandas dan rasa frustrasi yang mendalam.
Baca Juga: Mengurai Angka Stuntung Tertinggi di Kendal, Desa Plososari Berembug Cari Solusi
Menanggapi kejadian ini, Endro Triyatmo, Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinparbudpora Kota Pekalongan, menyampaikan penyesalannya.
“Kami mendapatkan laporan bahwa di beberapa sudut Stadion Hoegeng terdapat coretan-coretan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya dengan nada kesal.
Endro menekankan bahwa meskipun tim kebanggaan Kota Batik harus menerima kenyataan pahit, seharusnya mereka mendapatkan dukungan untuk bangkit, bukan cacian dan aksi vandalisme yang merusak fasilitas publik.
Dengan harapan yang kuat, Endro mengajak semua pihak untuk menjaga Stadion Hoegeng, sebuah fasilitas olahraga yang merupakan kebanggaan dan milik bersama warga Kota Pekalongan.
Baca Juga: Pemprov Jateng Kirim Empat Pelajar untuk Calon Paskibraka Nasional
“Mari kita jaga bersama, karena ini adalah warisan dan kebanggaan kita,” tutupnya dengan seruan persatuan.