KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Pondok Pesantren (Ponpes) merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia yang tumbuh dan berkembang beberapa abad yang lalu. Pesantren sejatinya merupakan lembaga yang potensial untuk menuju ekonomi kerakyatan, serta kekuatan yang dimilikinya.
Ponpes yang memiliki komitmen untuk menerapkan dan mengembangkan pemberdayaan santri berbasis kewirausahaan merupakan bentuk kesigapan pengasuh dalam menghadapi tantangan di era globalisasi.
Hal ini agar pondok pesantren tetap dapat berperan serta dalam pembangunan Indonesia terutama pada bidang perekonomian dan sejalan dengan arus perkembangan zaman secara global.
Untuk memberikan ketrampilan tersebut, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kendal bersama Komite Ekonomi Kreatif (Koekraf) Kendal menyelenggarakan Santripreneur dalam rangka program pengembangan kapasitas daya saing kepemudaan.
“Kegiatan ini bertajuk mewujudkan santripreneur yang mandiri, kuat dan mendunia dengan tema spesifik kewirausahaan berbasis klaster pelatihan bidang desain grafis dengan aplikasi canva dan corel draw,” terang Kepala Disporapar Kendal, Ahmad Ircham Chalid Kamis 6 Juni 2024.
Baca Juga: Didik Santri Lebih Mandiri, Koekraf Kendal Ajarkan Kewirausahaan
Dalam kegiatan ini santri diajarkan untuk mengoptimalisasi penggunaan android dan perangkat komputer dalam pembuatan desain kemasan dan mockup produk UMKM disekitar lingkungan Ponpes.
“Hal ini bertujuan agar para santri bisa meningkatkan kreatifitasnya sekaligus berlatih menjadi calon pelaku usaha yang handal bermodalkan aplikasi canva,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Koekraf Kabupaten Kendal, Joko Tusyawan mengatakan selain mendidik santri dengan pengetahuan agama perlu bekal pendidikan kewirausahaan.
“Ini sebagai salah satu langkah untuk mencetak santri memiliki mental kreatif dan kemandirian secara ekonomi,” terangnya.
Pelatihan kewirausahaan ini juga sebagai upaya mengembangkan pengetahuan, bakat, keterampilan, serta sikap dengan menerapkan jiwa wirausaha yang kreatif dan inovatif khususnya bagi para santri.
“Program santriprenenurship merupakan contoh kongrit dalam pemberdayaan santri dalam wirausaha demi meningkatkan kemandirian santri. Diharapkan santri bisa menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang menciptakan usaha baru,” jelas Joko Tusyawan.
Ataupun dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan perekonomian.
Pelatihan ini diikuti 80 santri se-Kabupaten Kendal dan dilaksanakan selama dua hari di Ponpes Salafiyah Karangmalang Kangkung.