"Buat rekan-rekan yang masih berjuang, terus semangat. Jangan sampai sekali-kali putus obat. Patuhi protokol kesehatan dari RS," pesannya.
Menurutnya kesembuhannya ini tak lepas dari dukungan keluarga, terkhusus istrinya, juga peran serta RSUD Batang dan Dinkes Batang. Selain itu juga bantuan pendampingan dari Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) .
"Kami sangat berterima kasih kepada Dinkes dan juga RSUD Batang. Selain itu kami juga berterima kasih kepada MSI, sudah saya anggap sebagai saudara. Selain istri saya yang mendampingi, MSI juga rutin memberikan pendampingan. Bahkan ada kunjungan ke rumah, dan dipantau perkembangannya juga lewat handphone," imbuhnya.
Baca Juga: Terbesar Kontribusi Pajak, PT Kawasan Industri Terpadu Batang Raih Penghargaan dari KPP Pratama
Ketua Yayasan MSI kabupaten Batang, Samsul Arifin, menyebut pihaknya mendukung pemerintah dalam eliminasi penyakit TB pada 2030 mendatang. Dimana yayasannya turut melakukan pendampingan pengobatan dan juga pencegahan kasus TB di Kabupaten Batang, khususnya TB RO.
Sejak tahun 2023 lalu, kami melakukan pendampingan dan juga bantuan uang penggerak. Untuk pendampingan ini kami utus Pasien Suporter, untuk memberikan pendampingan pengobatan pada pasien, baik saat di rumah sakit maupun di rumah.
"Setiap bulan kami berikan Rp600 ribu per bulan, sepanjang pasien itu berobat. Baik yang pengobatan jangka pendek atau jangka panjang. Bahkan saat ini kami juga berikan uang penggerak itu ketika pra pengobatan, usai dinyatakan positif TB RO," jelasnya.
Selain itu pihaknya juga aktif melakukan skrining TB RO kepada kelompok resiko tinggi. Khususnya pada keluarga atau orang sekitar yang telah dinyatakan positif TB RO.
"TB RO ini penularannya cepat seperti covid. Karenanya Kami punya sekitar 160 kader di lapangan, jadi ketika ada pasien positif TB RO orang di sekitar mereka langsung kami skrining," pungkasnya.