Kisah Inspiratif dari RSUD Batang, Bayu Sembuh Total dari TB RO

photo author
- Kamis, 6 Juni 2024 | 18:54 WIB
Dr. Didiet Wisnuhardanto, Kepala Dinkes Batang menyerahkan sertifikat kesembuhan dari RSUD Kabupaten Batang kepada Wajah Bayu Hariadi. (Muslihun kontributor Batang)
Dr. Didiet Wisnuhardanto, Kepala Dinkes Batang menyerahkan sertifikat kesembuhan dari RSUD Kabupaten Batang kepada Wajah Bayu Hariadi. (Muslihun kontributor Batang)

"Buat rekan-rekan yang masih berjuang, terus semangat. Jangan sampai sekali-kali putus obat. Patuhi protokol kesehatan dari RS," pesannya.

Menurutnya kesembuhannya ini tak lepas dari dukungan keluarga, terkhusus istrinya, juga peran serta RSUD Batang dan Dinkes Batang. Selain itu juga bantuan pendampingan dari Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) .

"Kami sangat berterima kasih kepada Dinkes dan juga RSUD Batang. Selain itu kami juga berterima kasih kepada MSI, sudah saya anggap sebagai saudara. Selain istri saya yang mendampingi, MSI juga rutin memberikan pendampingan. Bahkan ada kunjungan ke rumah, dan dipantau perkembangannya juga lewat handphone," imbuhnya.

Baca Juga: Terbesar Kontribusi Pajak, PT Kawasan Industri Terpadu Batang Raih Penghargaan dari KPP Pratama

Ketua Yayasan MSI kabupaten Batang, Samsul Arifin, menyebut pihaknya mendukung pemerintah dalam eliminasi penyakit TB pada 2030 mendatang. Dimana yayasannya turut melakukan pendampingan pengobatan dan juga pencegahan kasus TB di Kabupaten Batang, khususnya TB RO.

Sejak tahun 2023 lalu, kami melakukan pendampingan dan juga bantuan uang penggerak. Untuk pendampingan ini kami utus Pasien Suporter, untuk memberikan pendampingan pengobatan pada pasien, baik saat di rumah sakit maupun di rumah.

"Setiap bulan kami berikan Rp600 ribu per bulan, sepanjang pasien itu berobat. Baik yang pengobatan jangka pendek atau jangka panjang. Bahkan saat ini kami juga berikan uang penggerak itu ketika pra pengobatan, usai dinyatakan positif TB RO," jelasnya.

Selain itu pihaknya juga aktif melakukan skrining TB RO kepada kelompok resiko tinggi. Khususnya pada keluarga atau orang sekitar yang telah dinyatakan positif TB RO.

"TB RO ini penularannya cepat seperti covid. Karenanya Kami punya sekitar 160 kader di lapangan, jadi ketika ada pasien positif TB RO orang di sekitar mereka langsung kami skrining," pungkasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X