KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Kepulan asap dari sejumlah rumah di Kampung Mijen Kelurahan Ketapang Kota Kendal ini hampir setiap hari terlihat. Suasana seperti ini sudah terjadi puluhan tahun, mengingat daerah ini terkenal dengan sentra penghasil ikan panggang asap.
Setidaknya ada sebanyak 20 warga rumahan yang mengolah ikan panggang di kampung tersebut yang merupakan usaha turun-temurun sejak 40 tahun lalu.
Untuk mengetahui rumah tersebut memprodukasi ikan panggang, dapat dilihat dari bangunan yang cukup tinggi sebagai cerobong asap, sehingga dikenal juga dengan ikan asap.
Bahan pembuatan ikan panggang asap ini dari ikan manyung segar kemudian dipotong-potong untuk diambil dagingnya.
Selain itu, jenis ikan lain yang dipanggang adalah genjong atau ikan pari yang rata-rata ukurannya sebesar kaki orang dewasa. Tiap satu ekor ikan dipotong menjadi tiga bagian, yaitu kepala, tengah dan ekor. Kemudian bagian tengah ikan dipotong lagi sesuai ukuran yang biasa dijual di pasar.
Ikan yang sudah dipotong-potong diletakan di atas pembakaran yang bahan bakarnya dari tempurung kelapa yang sudah kering. Tempurung kelapa dibakar sekitar 30 menit sampai menjadi bara api yang siap untuk memanggang.
Baca Juga: Perajin Keripik Kulit Ikan di Kelurahan Jotang Kendal Kesulitan Bahan Baku
Ikan yang sudah dipotong-potong ditempatkan pada tempat berbentuk ram-raman yang terbuat logam. "Pemanggangan biasanya dimulai sekitar pukul 11 siang hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB," kata Noval Cahya Adi, perajin ikan panggang asap.
Dalam pemanggangan sesuai bagian-bagian ikannya, yaitu bagian ekor, bagian kepala dan bagian tengah yang sudah dipotong-potong. Proses pemanggangan sampai matang sekitar 10 menit.
Noval mengatakan kegiatan pengasapan ikan ini dilakukan sejak nenek moyang sudah turun temurun sehingga di kampung ini ada beberapa industri rumahan yang membuat ikan asap.
Sementara itu salah satu pembeli Adi Putranto mengaku sudah langganan membeli ikan panggang asap di sini.
“Selain ada rasa khas sangat nikmat untuk lauk di rumah. Kalau biasanya membeli 2 kilo untuk daging perut harganya juga murah Rp 40.000 per kilo,” ujarnya.
Proses pemanggangan ikan asap ini memang menghasilkan asap yang banyak. Sehingga tidak jarang asap memenuhi kampung bahkan tertiup angina sampai ke jalan raya.
Untuk mengurangi dampak polusi asap dari pemanggangan ikan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kendal Aris Irwanto menyarankan agar dalam proses pengasapan menggunakan cerobong dengan ketinggian sekitar 15 meter.