KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (P2H) Bawaslu Kabupaten Kendal Muhammad Habibi mewakili Bawaslu Kendal berpartisipasi dalam Rapat Evaluasi Nasional Kehumasan yang diselenggarakan oleh Bawaslu RI. Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja kehumasan dalam penyelenggaraan pemilu serta persiapan kehumasan pada tahapan pemilihan serentak tahun 2024.
Acara yang dibuka Koordinator Divisi P2H Bawaslu RI, Lolly Suhenty ini menekankan pentingnya identifikasi kelemahan kehumasan dalam menyongsong pilkada serta peningkatan sinergi di antara insan kehumasan.
"Kita ingin merefleksikan pemilu 2024 untuk menjadi acuan kerja pemilihan 2024. Kehumasan yang baik adalah yang pandai mendengar, bukan sekadar berbicara. Mendengar secara aktif dan tahu kapan berbicara,” katanya.
Secara umum, kehumasan di Bawaslu sudah baik, dengan 74 persen tingkat kepercayaan masyarakat kepada Bawaslu berdasarkan survei eksternal. Namun, masih ada 16 persen yang tidak percaya dan 11 persen yang belum tahu.
Baca Juga: Buka Posko untuk Pastikan Tidak Kehilangan Hak Pilih
Lolly juga menyoroti perlunya masyarakat memahami jenis-jenis pelanggaran pemilihan kepala daerah, penanganannya, serta penyelesaian sengketa proses.
"Kehumasan terbaik adalah melewati semua wajah divisi. Hubungan Antarlembaga (Hubal) seperti sniper, humas seperti penyerbu dengan banyak peluru. Pahami kapan Hubal bekerja dan humas bertindak," tambahnya.
Dalam pengelolaan media sosial, engagement rate interaksi masyarakat tercatat sebesar 0,70 persen. Pada acara tersebut, Bawaslu Kabupaten Kendal meraih penghargaan sebagai Kehumasan Terbaik pada tingkat kabupaten dan kota dalam pelaksanaan pemilu tahun 2024.
Sementara Muhammad Habibi sendiri menyatakan kebanggaannya atas penghargaan tersebut dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja kehumasan Bawaslu Kabupaten Kendal.
"Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim. Kami akan terus berupaya meningkatkan partisipasi dan kepercayaan masyarakat terhadap Bawaslu," kata Habibi.
