Hidupkan Seni Asli Kaliwungu, Anak-anak ini Kreasi Melukis Payung Kertas

photo author
- Minggu, 4 Agustus 2024 | 11:15 WIB
Anak-anak melukis payung kertas di festival pituturan kendal putaran keenam di Pungkuran Kaliwungu Minggu 04 Agustus 2024.   (edi prayitno/kontributor Kendal)
Anak-anak melukis payung kertas di festival pituturan kendal putaran keenam di Pungkuran Kaliwungu Minggu 04 Agustus 2024.   (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - -  Payung kertas menjadi salah satu ciri khas masyarakat Kaliwungu. Pembuat payung kertas dengan lukisan beraneka wana kini mulai jarang ditemukan bahkan nyaris punah.

Upaya pelestarian dan membangkitkan kembali tradisi melukis payung kertas di Kaliwungu, anak-anak diajarkan untuk berkreasi menuangkan idenya diatas payung kertas. Belasan murid taman kanak-kanak (TK) di Kaliwungu ini  antusias menuangkan kreativitas mereka.

“Sejak dahulu, perajin payung kertas menjamur di Kaliwungu khususnya di Pungkuran dengan  menciptakan tradisi masyarakat untuk menghias rumah dengan payung kertas berwarna-warna,” ujar Ketua Panitia Festival Pituturan Kendal, M Yusril Mirza.

Festival Pituturan putaran keenam yang dilaksanakan di Pungkuran Kaliwungu Minggu 04 Agustus 2024ini, sengaja mengangkat kembali lukis payung kertas yang jadi ciri khas Kaliwungu.

Dikatakan, lukis payung ini untuk melatih anak-anak berkreasi sesuka hatinya sembari melatih motorik serta berkesenian.

Baca Juga: Rumah Mbah Wali Hadi jadi Lokasi Putaran Kelima Festival Pituturan Kendal

“Kita melihat sejarah Kaliwungu yang menjadi daerah tertua di Kendal kental dengan budaya payung. Apalagi di Pungkuran ini menjadi kawasan perajin payung kertas,” imbuhnya.

Harapannya kedepan anak-anak sejak dini dikenalkan dengan kesenian khas Kaliwungu dan menjadi identitas masyarakat Kaliwungu.

Dalam kreasi lukis payung kertas ini tidak ada batasan anak-anak menggambar. Meskipun payung kertas identik dengan gambar bunga, namun anak-anak in dibebaskan menuangkan cat di kuasnya sesuai imajinasi.

Ada yang melukis bunga, pemandangan hingga coretan berwana-warni. “Belajar melukis payung kertas dari ibu. Seneng bisa melukis dan jarang sekali ikut kegiatan seperti ini,” ujar Aisyah siswa taman kanak-kanak.

Dalam Festival Pituturan putaran keenam di Kaliwungu juga ditampilkan workshop pembuatan batik dan permainan tradisional serta bazar UMKM. Sebelumnya juga ditampilkan tari sufi, drum blek, lomba kuliner weh-wehan, diskusi tentang batik Kendal serta grebek sumpil makanan khas kaliwungu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X