Menguak Fakta Sejarah Kabupaten Batang, Ternyata Peradabannya Lebih Tua dari Borobudur

photo author
- Jumat, 16 Agustus 2024 | 14:12 WIB
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat sambutan di FGD menguak sejarah Kabupaten Batang.  (Muslihun/Kontributor Batang)
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat sambutan di FGD menguak sejarah Kabupaten Batang. (Muslihun/Kontributor Batang)

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Sejumlah tokoh sejarah berkumpul dalam Forum Group Discussion (FGD) bertajuk "Temu Tokoh Peduli Sejarah Batang" yang digelar oleh Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) di Aula House Of Rhapsodia.

Dalam forum ini, mereka mempersoalkan peringatan hari jadi Kabupaten Batang yang secara administratif ditetapkan pada tahun 1966. Menurut para tokoh, tahun tersebut hanya menandai pemisahan Kabupaten Batang dari Pekalongan, bukan awal mula sejarahnya.

Ketua PMB, Heppy Trenggono, dalam sambutannya menegaskan bahwa Batang memiliki sejarah yang jauh lebih panjang dan kaya dibandingkan dengan tahun 1966.

"Kita berbicara tentang penggalian sejarah. Pada kenyataannya, Batang ini sudah ada sejak lama, dengan pemerintahan yang hebat sejak tahun 1614. Mengapa kita memperingati tahun 1966 sebagai hari jadi? Itu keliru. Kita ingin meluruskan sejarah ini, dan itu menjadi target kita sebagai konsekuensi logis," ujarnya dengan tegas pada Kamis 15 Agustus 2024.

Heppy juga menekankan bahwa FGD ini bukan sekadar diskusi, tetapi merupakan langkah awal dalam penulisan sejarah Batang yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Kami ingin sejarah Batang menjadi pengetahuan yang diwariskan kepada generasi muda, agar mereka tahu dan bangga akan akar sejarah mereka," tambahnya.

Sebagai langkah nyata, PMB berencana untuk mengabadikan sejarah Batang dalam bentuk buku dan film dokumenter yang menarik, mudah dicerna, dan inspiratif bagi generasi muda.

"Kami berharap dengan eksplorasi ini, buku sejarah Batang bisa menjadi sarana pembangunan karakter masyarakat, membangun jati diri, dan kebanggaan sebagai warga Batang yang berkarakter unggul," jelas Heppy.

Dalam diskusi tersebut, Heppy juga menjelaskan tema "Tujuh Sejarah Tersembunyi Batang" yang diusung, menunjukkan bahwa Kabupaten Batang memiliki peradaban yang jauh lebih tua daripada Borobudur.

"Banyak orang tidak menyadari, contohnya adalah Wangsa Syailendra yang ternyata cikal bakalnya ada di Batang. Jadi Batang itu lebih tua daripada Mataram, lebih tua dari Majapahit, bahkan lebih tua dari Borobudur," ungkapnya dengan antusias.

Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, turut memberikan pandangannya mengenai sejarah Kabupaten Batang.

Ia menekankan bahwa sejarah Batang tidak dimulai pada tahun 1966, melainkan jauh sebelumnya, terbukti dengan penemuan situs candi bata abad ke-7 oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Saya mendukung penuh adanya pembahasan sejarah Kabupaten Batang ini dengan membentuk tim yang akan meluruskan cerita sejarah, agar anak cucu kita kelak mengetahui bahwa Batang sudah ada sejak lama," terangnya.

Lani menambahkan, pertemuan para tokoh sejarah Batang ini sangat penting untuk memastikan bahwa narasi sejarah yang benar bisa diteruskan ke generasi berikutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X