BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Ribuan warga Kabupaten Batang memadati sepanjang jalan protokol pusat kota, menciptakan lautan manusia yang penuh antusiasme. Mereka datang bukan hanya untuk menyaksikan karnaval perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Batang, tetapi juga untuk merayakan semangat kemerdekaan dengan penuh kegembiraan. Momen-momen berharga ini diabadikan dengan gawai yang tak henti-hentinya memotret iring-iringan karnaval yang mempesona.
Keberagaman tampilan peserta menjadi daya tarik tersendiri dalam karnaval tersebut. Kostum pahlawan nasional seperti Soekarno, Hatta, Pangeran Antasari, hingga Tan Malaka seolah menghidupkan kembali semangat perjuangan bangsa. Sementara itu, kostum-kostum unik berbentuk kupu-kupu, bunga, hingga kostum tradisional membawa nuansa keceriaan dan kreativitas yang memikat.
Tidak ketinggalan, atraksi drum band yang mengawali barisan karnaval sukses mengguncang semangat penonton dengan irama yang menghentak. Kesenian tradisional seperti Marching Pring dan tari Babalu, yang menjadi ciri khas Batang, juga turut menyemarakkan suasana, menciptakan harmoni antara modernitas dan tradisi.
Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, menyampaikan bahwa karnaval ini menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan warga.
Baca Juga: Dihimpit Banyak Pembangunan, Nelayan Tambakrejo Semarang Kesulitan Mendapat Ikan
“Karnaval ini tiap tahun, tiap hari kemerdekaan kita upayakan ada karnaval budaya, karnaval pembangunan, dan hiburan untuk masyarakat. Juga kita menampilkan budaya nasional, khususnya budaya Batang dengan berpakaian, kostum yang beranekaragam,” ujarnya, Senin 19 Agustus 2024 sore.
Sekitar seribu peserta yang terdiri dari 88 grup ikut ambil bagian dalam karnaval ini. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), siswa SMP dan SMA, hingga BUMN dan BUMD. Pj Bupati Batang berharap perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia ini mampu menjadi momentum kebangkitan semangat, khususnya bagi generasi muda, untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat Batang.
Fian, seorang warga Kecamatan Bawang yang berusia 45 tahun, rela menempuh jarak 30 kilometer atau sekitar 1,5 jam perjalanan demi menyaksikan karnaval tahunan ini. Bersama keluarganya, ia merasa terhibur dan puas dengan penyelenggaraan acara tahun ini.
“Acara meriah, tidak kalah ramai dengan tahun lalu. Saya suka itu pas anak-anak muda menampilkan kesenian tradisional seperti Marching Pring atau tari Babalu yang asli Batang,” ungkapnya dengan penuh antusias.
Kemeriahan karnaval ini menjadi cerminan dari semangat kebersamaan dan kecintaan warga Batang terhadap budaya dan tradisi lokal, yang terus dirawat dan dirayakan dalam setiap kesempatan.