Selain itu, ia juga menggagas Gerakan Turun Tangan yang bertujuan menggerakkan masyarakat untuk aktif mendukung pendidikan dan mempersiapkan pemimpin masa depan.
Karier Akademis hingga Gubernur DKI Jakarta
Karier akademis Anies mencapai puncaknya ketika ia terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun, menjadikannya rektor termuda di Indonesia saat itu.
Selama masa kepemimpinannya, ia memfokuskan diri pada peningkatan kualitas pendidikan dan kontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia melalui pendidikan.
Setelah kembali dari Amerika Serikat, Anies semakin dikenal di kancah nasional. Ia menjadi juru bicara pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pemilihan Presiden 2014 dan kemudian ditunjuk sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Kerja.
Baca Juga: Rahasia di Balik Biji Semangka yang Bikin Perkutut Makin Gacor
Meski jabatannya hanya bertahan hingga 2016 karena reshuffle kabinet, Anies tidak berhenti. Ia maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 dan berhasil memenangkan pemilihan tersebut.
Kehidupan Pribadi dan Penghargaan
Di balik perannya sebagai pemimpin publik, Anies juga seorang suami dan ayah yang penuh perhatian. Ia menikah dengan Fery Farhati Ganis, S.Psi, M.Sc, dan dikaruniai empat anak.
Berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional telah diraihnya, termasuk Fulbright Scholarship dan ASEAN Student Awards Program, sebagai pengakuan atas dedikasinya dalam pendidikan dan kebijakan publik.
Dengan berbagai pencapaian yang mengesankan, Anies Baswedan terus berperan aktif dalam memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dedikasinya yang tak kenal lelah membuktikan bahwa ia adalah seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi bangsa.
