3. Murai Lampung
Ciri khas dari Murai Lampung adalah ekornya yang relatif lebih pendek, hanya sekitar 12-18 cm. Burung ini memiliki dada yang agak gelap dengan sentuhan warna jingga kecokelatan.
Meski ekornya lebih pendek, kicauan Murai Lampung terkenal merdu dan cenderung mengulang-ulang, membuatnya tetap menarik perhatian bagi para penghobi burung yang menggemari suara burung yang unik.
Baca Juga: 2 HP Baru Infinix Meluncur, Satu Jutaan Bisa Apa? Cek Spesifikasi dan Fiturnya
4. Murai Kalimantan
Murai Kalimantan memiliki bulu berwarna hitam dengan perpaduan coklat muda pada bagian perutnya, serta ujung ekor berwarna putih. Suara kicauannya mungkin tidak seindah Murai Batu Medan atau Murai Batu Nias, namun burung ini memiliki daya tahan yang luar biasa.
Stamina tinggi yang dimilikinya membuat suara kicauannya tetap stabil dan konsisten, sehingga banyak penghobi yang tertarik untuk memeliharanya.
5. Murai Batu Jambi
Terdapat dua jenis Murai Batu Jambi berdasarkan habitatnya, yakni yang berasal dari dataran rendah dan dataran tinggi. Murai dari dataran rendah cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dengan ekor pendek, sementara yang dari dataran tinggi memiliki ekor lebih panjang yang melengkung ke atas.
Meski berbeda, keduanya dikenal sebagai burung yang “gacor” dalam berkicau, yang berarti sangat aktif dan merdu suaranya.
Baca Juga: Cara Melatih Burung Anis Merah agar Cepat Gacor, Teknik Masteran Warisan Suhu
Kelima jenis murai lokal ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi para pencinta burung di Indonesia, tetapi juga diakui di berbagai negara. Pesona kicauannya yang unik dan karakteristiknya yang khas menjadikan murai lokal Indonesia sebagai salah satu burung kicau yang mendunia.
