KENDAL,AYOSEMARANG.COM - -Ramai berseliweran dan beredar di media sosial, pelaku pembunuhan Sri Nur Halisa yang mayatnya ditemukan di kebun di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan tertangkap.
Bahkan video yang dikirim berulang-ulang itu menyebutka pelaku ditangkap dan dimassa oleh sejumlah warga. Sontak banyak komentar yang dilontarkan dan menanyakan kebenaran informasi tersebut.
Ada juga yang kemudian mengirimkan ulang ke media sosial untuk memberikan informasi jika pelaku sudah tertangkap. “Infonya pelaku sudah ditangkap karena banyak postingan di media sosial dan grup whatsapp video pelaku ditangkap,”ujar Marmo warga Kaliwungu.
Menanggapi ramainya informasi pelaku sudah ditangkap, Kapolsek Kaliwungu AKP Edi Sukamto Nyoto mengatakan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku.
“Masih dilakukan penyelidikan, petugas Polsek Kaliwungu dan Polres Kendal sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap peristiwa ini,” katanya ditemui Jumat 18 oktober 2024.
Baca Juga: Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Korban Pembunuhan Darupono
Ditambahkan, polisi belum bisa memastikan jumlah pelaku berapa orang karena masih dalam penyelidikan termasuk memeriksa saksi baik keluarga maupun dari pihak-pihak lain yang berkaitan dengan korban.
Sementara untuk hasil autopsi, Kapolsek AKP Edi Sukamto belum bisa menyebutkan secara detail. Apakah korban benar-benar mengalami kekerasan seksual atau diperkosa, dan luka yang diderita korban dari senjata tajam atau benda tumpul.
“Kita masih menunggu hasilnya,” imbuhnya.
Kasat Reskrim Polres Kendal AKP Rizky Ari Budianto yang dihubungi mengataka anggotanya masih melakukan penyelidikan dilapangan. “Mohon doanya semoga cepat tertangkap, nanti kami infokan kalau pelaku sudah kami tangkap dan amankan,” jawabnya singkat.
Peristiwa dugaan pembunuhan seorang santri ini berawal dari penemuan mayat di kebun Desa Darupono Kaliwungu Selatan Kamis 17 oktober 2024 pagi. Polisi yang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan mengetahui korban bernama Siti Nur Halisa warga Brangsong yang merupakan santri salah satu pondok pesantren di Kecamatan Ngampel Kendal.
Saat ditemukan kondisi korban setengah telanjang dan ada luka di leher dan kepala, sementara barang milik korban yang ada di lokasi kejadian hanya tas dan peralatan make up saja.
Keluarga korban yang memastikan korban adalah anaknya mengaku kaget. Pasalnya minggu malam sebelumnya korban diantarkan ke pondok usai pengajian di kampungnya. Pihak keluarga juga mengetahui jika anaknya sedang dekat dengan seorang pria yang dikenalnya lewat media sosial. Korban sendiri sedang mengabdi di pondok pesantren dan bekerja sambilan sebagai penjahit.
