Kronologi Debat Publik Pilkada Batang 2024 Berujung Ricuh

photo author
- Jumat, 25 Oktober 2024 | 18:02 WIB
Aparat TNI, Polri dan Satpol PP menenangkan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di debat publik KPU Batang di Hotel Dewi Ratih. (Muslihun )
Aparat TNI, Polri dan Satpol PP menenangkan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di debat publik KPU Batang di Hotel Dewi Ratih. (Muslihun )

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Jelang penutupan acara debat publik, situasi memanas di antara para pendukung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Batang. Meski jalannya debat telah usai, ketegangan justru meningkat saat masing-masing kubu beradu yel-yel di penghujung malam. Aksi saling sindir yang semula hanya verbal akhirnya merembet menjadi dorong-dorongan kecil, membuat suasana semakin riuh. Namun, aparat keamanan sigap meredakan situasi sebelum terjadi bentrokan lebih jauh.

Debat perdana yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Batang pada Jumat, 25 Oktober 2024, diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu Paslon nomor urut 1, Fauzi Fallas-Ahmad Ridwan, dan Paslon nomor urut 2, M Faiz Kurniawan-Suyono. Setiap Paslon hadir dengan sekitar seratusan pendukung yang memenuhi arena dengan sorak-sorai dukungan mereka.

"Pengambilan tema kali ini merupakan hasil diskusi dari berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, tim kampanye masing-masing calon, hingga organisasi masyarakat," ujar Ketua KPU Kabupaten Batang, Susanto Waluyo.

Tema debat pertama ini menyoroti tata kelola pemerintahan, hukum, sumber daya manusia, serta sosial budaya, yang semuanya relevan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang.

Baca Juga: 5 Merek HP Favorit Generasi Z, Vivo Tecno hingga Infinix Enggak Masuk Daftar

Dalam sesi penyampaian visi dan misi, Paslon nomor 1, Fallas-Ridwan, tampil percaya diri dengan mengusung tiga program unggulan yang menyasar kebutuhan mendasar warga Batang. Program tersebut adalah Kartu Batang Pintar (KBP), Kartu Batang Usaha (KBU), dan Kartu Batang Sejahtera (KBS). Kartu Batang Pintar, misalnya, dirancang untuk memastikan bahwa setiap anak di Batang bisa mengakses pendidikan berkualitas tanpa terkendala biaya.

"Kartu Batang Pintar ini fokusnya pada beasiswa bagi anak-anak berprestasi yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, serta bantuan seragam dan alat tulis bagi pelajar SMA," jelas Fallas.

Di sisi lain, Paslon 02, M Faiz Kurniawan-Suyono, menawarkan visi menjadikan Batang sebagai prototipe Indonesia 2045. Faiz menekankan bahwa Batang harus menjadi daerah yang bisa menarik wisatawan, menjadi tempat investasi, hingga tujuan pendidikan dan kesehatan.

"Batang punya potensi besar, dan kami siap melanjutkan kepemimpinan para pendahulu untuk menjawab tantangan ini," kata Faiz, seraya menyebutkan nama-nama pemimpin sebelumnya yang telah berjasa membangun Batang.

Baca Juga: Persiapan Debat Pertama, Cagub Andika Invetarisir Permasalahan Dilapangan  

Debat malam itu juga sempat diwarnai sentimen kedaerahan, yang kian memperkeruh atmosfer saat jeda debat berlangsung. Tak hanya itu, isu seputar latar belakang pendidikan dan gelar haji dari kedua Paslon juga mencuat di tengah riuhnya suara pendukung.

Menanggapi insiden kericuhan, Ketua KPU Susanto menyatakan akan segera mengevaluasi jalannya debat agar kejadian serupa tidak terulang di perhelatan berikutnya.

"Kejadian ini tentu menjadi catatan penting bagi kami untuk penyelenggaraan debat selanjutnya," ujarnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X