PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM -- Desa Samborejo, Tirto, Pekalongan mendadak terusik. Hartoyo (56), seorang marbot Mushola Baiturohman yang setia mengumandangkan azan subuh menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal, Selasa 6 November 2024.
"Saya baru saja keluar rumah menuju mushola, tiba-tiba ada orang menyiramkan sesuatu mengenai beberapa bagian tubuh yang rasanya seperti terbakar," ujar Hartoyo saat ditemui di kediamannya.
Di balik kesederhanaannya sebagai buruh jahit, Hartoyo tak pernah absen menjalankan tugasnya sebagai marbot. Namun pagi itu, baru sepuluh langkah meninggalkan rumah, serangan mendadak dari belakang mengubah rutinitas sucinya menjadi petaka.
Baca Juga: Hujan Deras Disertai Angin Sebabkan Pohon Tumbang di 6 Titik di Kendal
Dalam kegelapan pukul 03.30 WIB, sosok bertubuh tinggi berjaket gelap dengan wajah tertutup melancarkan aksinya. Hartoyo yang mencoba melawan justru diancam dengan batu, memaksanya berlari mencari pertolongan di tengah kesunyian desa yang masih terlelap.
"Alhamdulillah siraman air keras tidak mengenai wajah maupun alat vital karena serangan dilakukan dari arah belakang," ujar pria paruh baya ini bersyukur, meski lengan kanannya melepuh parah, disertai luka bakar di perut, paha belakang, dan percikan di kedua kaki.
Yang membuat kasus ini semakin misterius, orang tidak dikenal tersebut seakan hafal betul rutinitas Hartoyo.
Baca Juga: Warga Kelangsono Batang Gempar, Perangkat Desa Terlibat Narkoba
"Saya heran orang ini mengetahui persis kebiasaan saya datang lebih awal ke musholla dan sepertinya dengan sabar menunggu di jam sepagi itu," ungkapnya heran.
Kini, sembari memulihkan luka fisik dan trauma, Hartoyo yang mengaku tak memiliki musuh ini menyerahkan penyelidikan kasus pada pihak kepolisian. Sementara musholla kehilangan suara azan dari marbot setianya, menunggu misteri ini terungkap