KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Anak muda sekarang banyak yang tidak mengenal permainan atau dolanan tradisional. Padahal dalam permainan tradisional banyak tersirat makna dan filosofi.
Anak muda sekarang lebih memilih gadget, sebagai sarana bermain. Untuk membangkitkan serta mengenalkan kembali dolanan tersebut, seniman dan budayawan Kaliwungu Kendal menggelar karya dolanan tradisional, Minggu 10 November 2024.
Permainan egrang atau bakyak, mungkin jarang dipahami dan anak muda sekarang tidak bisa cara memainkannya. Padahal dalam permainan tradisional ini banyak tersirat makna dan filosofinya karena tidak sekedar alat bermain saja.
Dalam permainan egrang misalnya, dibutuhkan keseimbangan dan kesabaran dalam memainkan dolanan yang menjadi permainan anak-anak jaman dahulu. Sementara di permainan bakyak, makna yang dikandung dalam permainan ini adalah melatih kerjasama dan kekompakan.
Dan parahnya, anak muda jaman sekarang banyak yang tidak bisa memainkan alat tersebut. Muhammad Fais, warga Kutoharjo Kaliwungu ini misalnya, mengaku susah untuk memainkan egrang.
Baca Juga: Keseruan Lomba Permainan Tradisional HUT Kemerdekaan RI, Adu Ketangkasan hingga Tarik Tambang
“Dibutuhkan keseimbangan dan kesabaran dalam memainkan alat yang terbuat dari bambu ini. Saya sendiri sejak kecil tidak pernah dikenalkan dengan permainan ini dan belum pernah memainkannya,” katanya.
Bentuk keprihatinan dan mengenalkan kembali permainan tradisional ini, kampung ragam warna Desa Kutoharjo Kaliwungu menggelar karya dolanan tradisional untuk melestarikan permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan anak muda sekarang.
Seniman Kaliwungu, Joko Susilo mengatakan setiap permainan mengandung nilai budaya dan kebijaksanaan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
“Saat ini anak muda lebih senang dengan gadget, padahal dalam permainan tradisional ini melatih motorik, cara berfikir dan berinteraksi dengan orang lain,” tegasnya.
Kegiatan ini tidak hanya untuk mengenalkan dolanan tradisional pada generasi muda, tapi juga mengajak semua lapisan masyarakat menghargai dan melestarikan warisan budaya yang sarat akan nilai-nilai kebersamaan kerja sama dan kearifan lokal.
Selain mengenalkan permainan tradisional, gelar karya dolanan tradisional yang digagas Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah X juga mengenalkan permainan anak-anak melalui lomba mewarnai bagi siswa PAUD dan TK.