Debat Terakhir Pilgub Jateng: Andika Ditertawai karena Sering Sebut Insentif, Taj Yasin Minta Tolong untuk Tenang

photo author
- Rabu, 20 November 2024 | 21:26 WIB
Debat terakhir Pilgub Jateng. Kedua paslon sama-sama berurusan dengan pendukung. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Debat terakhir Pilgub Jateng. Kedua paslon sama-sama berurusan dengan pendukung. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pilgub Jateng memasuki Debat yang terakhir pada Rabu 20 November 2024.

Dalam acara yang berlangsung di Muladi Dome, Universitas Diponegoro, Semarang baik paslon 01, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan paslon 02 Ahmad Luthfi-Taj Yasin saling menyampaikan gagasannya.

Adapun dalam debat terakhir kali ini tema yang dibahas adalah, "Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan untuk Masyarakat yang Sejahtera dan Toleran".

Selama debat berlangsung kali ini dua pendukung masing-masing paslon memang kondusif namun beberapa kali sempat tampak berupaya menggangu.

Baca Juga: Jelang Debat Pilgub Jateng yang Terakhir: Dua Paslon Sama-Sama Pede, Bakal Habis-habisan untuk Raih Simpati Masyarakat

Misalnya ketika paslon 01 Andika Perkasa menyampaikan gagasannya. Tidak ada yang bermasalah sebetulnya.

Namun pendukung 02 selalu tertawa ketika purnawirawan Jenderal itu beberapa kali mengucapkan kata insentif.

"Insentif, insentif terus isone (Insentif terus bisanya," kata salah seorang teriakan pendukung.

Ketika debat, Andika memang mengusulkan perlunya pemberian insentif khususnya usaha yang menyerap banyak tenaga kerja.

Baca Juga: Soal Pendidikan Pancasila Kelas 12 Halaman 65-66, Kunci Jawaban Tersedia

Dengan begitu menurutnya, para pelaku usaha akan punya ruang fiskal maupun anggaran agar tidak melakukan ekspansi.

"Kalau kita kurangi beban-beban mereka baik sifatnya pajak, retribusi dan kita bantu dalam hal perizinan maka kita berharap makin banyak usaha-usaha yang kemudian tumbuh sehingga menyerap tenaga kerja," katanya.

Insentif atau relaksasi ini, bagi Andika diperlukan karena supaya membedakan usaha-usaha yang bisa menyerap tenaga kerja semaksimal mungkin, dan mana-mana yang tidak.

"Jadi usaha yang makin banyak usaha yang hadir di Jateng justru menyerap tenaga kerja termasuk usaha mikro kecil dan menengah," kata pasangan Hendrar Prihadi alias Hendi tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X