KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Video yang menunjukan kekerasan antar siswa di Kendal kembali beredar luas di media sosial. Video berdurasi 1:14 detik ini memperlihatkan dua pelajar salah satu SMK di Pageruyung Kendal saling berhadapan.
Kemudian kedua pelajar yang satu diantaranya masih mengenakan seragam nampak berkelahi dengan lainnya. Sementara beberapa temannya melihat perkelahian sambil merekam adegan tersebut.
Pelajar mengenakan seragam tersebut terlihat terjatuh dan kemudian dikeroyok oleh beberapa siswa lainnya yang juga mengenakan seragam. Sontak video tersebut menjadi viral dan jadi perbincangan banyak orang.
Dilihat dari seragam sekolahnya, diketahui siswa tersebut berasaldari SMK Negeri 5 Kendal yang berada di Pageruyung. Kapolsek Pageruyung Iptu Danang Cristian saat dikonfirmasi membenarkan jika siswa yang ada di video tersebut adalah siswa SMK Negeri 5 Kendal.
Baca Juga: Detik-detik Siswa SMK Tewas Ditembak Oknum Polisi di Semarang, Disebut Terlibat Tawuran Gangster
“Kalau melihat dari seragamnya memang benar itu siswa SMKN 5 Kendal. Saat ini kami sedang melakukan penelurusan dan meminta keterangan dari pihak sekolah apakah benar atau tidak,” katanya dihubungi Selasa 26 november 2024.
Kapolsek menambahkan dari beberapa informasi yang didapatkan, kejadian yang divideo tersebut bukan di wilayah Pageruyung. Melainkan terjadi di wilayah Sukomangli Kecamatan Patean.
“Kami sedang meminta keterangan dari sekolah terkait video tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala SMK negeri 5 Kendal, Bambang Mulyanto yang dihubungi membenarkan jika siswa yang ada dalam video tersebut adalah siswa SMKN 5.
“Yang bersangkutan sudah kita mintai klarifikasi untuk mengetahui permasalahannya. Yang menggunakan seragam adalah siswa kami dan yang satunya bukan dari SMK 5,” terangnya.
Dikatakan, kejadian perkelahian tersebut diketahui pada Rabu pekan lalu diwilayah Sukomangli Patean. Pihaknya juga sudah berkordinasi dengan sekolah lain yang salah satu siswanya ada dalam video tersebut.
“Kalau yang satunya informasi dari sekolah swasta, kita sudah melakukan kordinasi untuk bisa meminta klarifikasi juga,” ujar Bambang Mulyanto.
Pihak sekolah sudah memanggil siswa yang ada dalam video tersebut untuk dimintai keterangan, orangtua siswa juga dipanggil sekolah. Sampai Selasa 26 November 2024 siang, pihak sekolah masih mengumpulkan siswa dan orangtua untuk diberi arahan.
“Kalau soal sanksi masih belum bisa diputuskan karena masih dalam proses klarifikasi dan meminta keterangan. Yang pasti ada 10 siswa yang dipanggil untuk dimintai keterangan sekolah,” pungkasnya.
