SRAGEN, AYOSEMARANG.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen bekerja sama dengan program USAID Sustainable Municipal Solid Waste Management and Partnership (SELARAS) dan Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas bank sampah di Kabupaten Sragen. Kerja sama ini menegaskan komitmen ketiganya dalam pengelolaan sampah.
Kegiatan dilaksanakan hari Rabu 4 Desember 2024, berupa Workshop Pengelolaan Sampah dengan tema “Strategi Sukses dalam Pengelolaan Bank Sampah”.
Sesuai dengan tema, narasumber yang dihadirkan adalah pelaku yang berpengalaman dalam pengelolaan bank sampah. Mereka adalah Direktur Bank Sampah Induk (BSI) Kerja Nyata Kota Surakarta, Denok Marty Astuti, SE, dan perwakilan dari YPCII.
Kepala DLH Kabupaten Sragen, Rina Wijaya, SP, MT, menyatakan, jumlah bank sampah di Kabupaten Sragen saat ini sekitar 262 bank sampah unit dan 3 bank sampah Induk. Seluruh bank sampah tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Sragen, namun kondisinya belum seragam.
Dikatakan, kondisi bank sampah tidak sama. Ada yang berjalan baik, ada pula yang belum optimal baik dari aspek operasional maupun manajerial. Ada bank sampah yang tumbuh pesat dengan jumlah nasabah banyak, di sisi lain ada bank sampah yang nyaris tidak beroperasi.
Rina menambahkan workshop pengelolaan sampah yang diselenggarakan dengan menggandeng USAID SELARAS dan YPCII itu dimaksudkan sebagai model monitoring kondisi bank sampah yang ada di Kabupaten Sragen. Diharapkan pengelola bank sampah di Kabupaten Sragen akan terpicu meningkatkan kemampuan mengelola bank sampah.
Regional Manager USAID SELARAS wilayah Jawa Tengah, Ferry D Latief menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh kegiatan monitoring bank sampah yang dikemas dalam workshop tersebut. Menurut Ferry, bank sampah dibentuk untuk membantu menangani pengolahan sampah. Bank sampah bertujuan menyadarkan masyarakat pentingnya lingkungan yang lebih sehat dan bersih. Di sisi lain, masyarakat yang menjadi nasabah harapannya bisa mendapatkan keuntungan finansial.
USAID SELARAS merupakan kegiatan lima tahun yang mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan untuk mengurangi polusi plastik laut dengan meningkatkan pengelolaan sampah perkotaan melalui penguatan lembaga publik dan kemitraan sektor swasta.
Sementara itu Program Manager YPCII, Kuwat Karyadi, menyampaikan YPCII saat ini melaksanakan Program PRAISE di Kabupaten Sragen. Program PRAISE yang didukung Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) melaksanakan penguatan kapasitas pelapak besar, pelapak menengah/kecil dan pemulung. Pihaknya berharap, kegiatan workshop yang dilaksanakan secara kolaboratif ini dapat mempertemukan dua kepentingan, yakni antara bank sampah dengan off taker.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kolaborasi DLH Kabupaten Sragen dengan mitra pembangunan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan akan tercipta kesadaran yang lebih besar terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.***