Mahasiswa UPGRIS Belajar Olah Sampah di Bank Sampah Induk Kendal

photo author
- Senin, 14 Februari 2022 | 13:55 WIB
Mahasiswa KKN UPGRIS saat belajar membuat kerajinan dari sampah yang dikumpulkan di Bank Sampah Induk Kendal. (edi prayitno/kontributor Kendal)
Mahasiswa KKN UPGRIS saat belajar membuat kerajinan dari sampah yang dikumpulkan di Bank Sampah Induk Kendal. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Memilah dan mengolah sampah sudah seharusnya mulai dilakukan dari rumah tangga.

Selain untuk mengurangi sampah juga bisa memanfaatkan sampah plastik untuk kerajinan dan hiasan.

Seperti yang dilakukan mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 64 Kelurahan Langenharjo Kendal.

Baca Juga: Kali Pertama, MAN 1 Semarang Gelar Lomba Robotik Tingkat Jateng

Mahasiswa ini mengedukasi warga di sekitar untuk memilah sampah plastik yang nantinya bisa dimanfaatkan menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.

Perwakilan mahasiswa KKN UPGRIS Burhanudin mengatakan, kelompoknya memiliki program kerja rutin mengunjungi Bank Sampah Induk Kendal.

Baca Juga: Sebagian Kendal Zona Merah, Sektor Wisata Tetap Buka, Pembatasan Pengunjung Dilakukan

“Kami melakukan kegiatan membuat kerajinan dari sampah plastik yang telah kami kumpulkan dari warga RT 03 RW 09 Kelurahan Langenharjo yang bisa dipergunakan menjadi barang bernilai guna serta bertujuan untuk mengurangi limbah sampah di lingkungan,” katanya Senin 14 februari 2022.

Sampah plastik yang dikumpulkan dijadikan kerajinan tangan yang menarik, sekaligus memberi nilai ekonomis bagi warga jika bisa mengolahnya.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Brangsong Siasati Kurangi Ukuran Tahu

“Kegiatan pemanfaatan sampah ini, sangat bermanfaat bagi kami dan menambah edukasi tentang mengolah limbah sampah,” imbuhnya.

Selain melihat pengolahan sampah dan membuat kerajinan dari sampah plastik, mahasiswa KKN ini juga melihat kegiatan Bank Sampah Induk kendal yang menerima minyak bekas atau minyak jelantah. Minyak bekas tersebut diolah menjadi lilin yang bisa dimanfaatkan.

“Kami juga ditunjukkan maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat yang diperkembangbiakkan. Setelahnya dapat dimanfaaatkan menjadi pupuk tanaman dan pakan ikan yang bisa mengurangi obat-obatan kimia dan dapat menjadi barang bernilai ekonomi,” pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Akbar Hari Mukti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X