KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Hampir genap sebulan setelah banjir besar akibat jebolnya tanggul Sungai Bodri di Desa Kebonharjo Kecamatan Patebon, kondisi pemukiman warga mulai bersih. Sisa banjir sudah dibersihkan, namun masalah baru kemudian muncul.
Sejumlah warga di beberapa RW di Desa Kebonharjo terpapar Demam Berdarah Dengue (DBD). Data yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal tercatat ada 18 warga Desa Kebonharjo terpapar DBD bahkan satu warga meninggal dunia setelah diketahui menderita DBD dan komorbit.
Dari data yang ada warga yang terpapar DBD berada di RT.02/RW. 05 sejumlah 1 orang dan sudah dirawat di UGD. Di RT.04/RW. 04 juga terdata 1 orang dan di rawat UGD dengan gejala panas, mutah, diare, sesak nafas.
Sementara di RW 05 ada 7 orang, RT.04/RW. 04 sejumlah 2 anak, RT.01/RW. 07 sejumlah 5 anak, RT.01/RW. 03 sejumlah 2 orang dan RT.02/RW. 06 ada 5 orang. Sementara di RT.04/RW. 08 dan RT.05/RW. 08 masing-masing 1 orang dan yang meninggal dunia satu orang di RT.04/RW. 02,
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Agustinus Bambang Setyawan menyebutkan penyemprotan sudah mulai dilaksanakan Senin 17 Februari 2025 dilingkungan yang ada penderita meninggal dunia.
“Untuk melakukan pencegahaan agar tidak semakin mewabah di lokasi bekas banjir, Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal melaksanakan fogging atau penyemperotan. Lingkungan yang terindikasi ada warga yang positif DBD dilakukan penyemprotan,” katanya.
Baca Juga: Waspadai Puncak DBD, Bulan Januari 2025 Sudah 2 Orang Meninggal
Dikatakan untuk pelaksanaan fogging fokus pertama di lokasi pasien DB meninggal dunia nantinya fogging di lokasi lain sesuai penyelidikan epidemiologi.
“Kita juga melaksanakan sosialisasi lewat petugas puskesmas, kader, RT RW tomas tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN,” imbuhnya.
Selain ancaman DBD di wilayah yang terdampak banjir, Dinas Kesehatan Kendal juga mengantisipasi penyebaran penyakit leptospirosis.
“Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit ini menular ke manusia melalui air kencing atau darah hewan yang terinfeksi. Leptospirosis juga dikenal sebagai penyakit demam urine tikus,” terangnya.
Nantinya akan ada screening warga cegah penyebaran leptospirosis dan juga sosialisasi untuk menjaga kebersihan lingkungan.