Wamen Agus Jabo Sebut Jateng Miliki Dua Model Dalam Pengentasan Kemiskinan

photo author
- Senin, 24 Februari 2025 | 17:40 WIB
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo usai menghadiri Rapat koordinasi dan sinkronisasi graduasi bantuan sosial di Kantor Dinas Sosial Jawa Tengah, Senin, 24 Februari 2025. (arri widiarto.)
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo usai menghadiri Rapat koordinasi dan sinkronisasi graduasi bantuan sosial di Kantor Dinas Sosial Jawa Tengah, Senin, 24 Februari 2025. (arri widiarto.)

 

 

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -
Pemerintah terus berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Jawa Tengah memiliki dua model dalam mengentaskan kemiskinan, yaitu melalui desa dan PKH.

Hal ini diungkapkan
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo usai menghadiri Rapat koordinasi dan sinkronisasi graduasi bantuan sosial di Kantor Dinas Sosial Jawa Tengah, Senin, 24 Februari 2025.

Agus Jabo menjelaskan bahwa pemerintah bekerja berdasarkan data untuk memastikan bahwa bantuan sosial tepat sasaran.

"Pemerintah Pusat telah memiliki data tunggal sosial ekonomi nasional yang digunakan sebagai langkah awal bagi seluruh kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah daerah, dalam melaksanakan pengenalan program pengelasan kemiskinan," ujarnya.

Baca Juga: Arti dan Makna Ucapan Marhaban Ya Ramadan Sebenarnya, Sering Diucapkan Sambut Bulan Puasa

Ia menambahkan, Jawa Tengah memiliki dua model dalam mengentaskan kemiskinan, yaitu melalui desa dan PKH. Model pertama memerlukan satu pendamping PKH untuk menggerakkan minimal 10 orang KPM, sehingga mereka dapat lepas dari kemiskinan.

"Model kedua adalah membuat model pemberdayaan dan pengecasan kemiskinan yang dimulai dari delapan desa dan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah," tambahnya.

Menurutnya, Presiden Prabowo telah memerintahkan bahwa kemiskinan ekstrem harus dihilangkan secara nasional pada tahun 2025, dan angka kemiskinan harus turun sekitar 4,5% hingga 5% pada tahun 2029. Namun, sampai saat ini, belum ada perubahan kualitas dan kuantitatif terhadap penurunan angka kemiskinan.

Pemerintah juga akan melakukan identifikasi untuk mengetahui siapa saja yang masih menerima bantuan sosial, sehingga data menjadi lebih clear.

"Presiden telah menyatakan bahwa efisiensi tidak akan mengganggu program bantuan sosial, sehingga program bantuan PKH, program planko, program atensi untuk lansia dan disabilitas, tidak akan terganggu," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno yang membuka acara tersebut menyatakan sebanyak delapan desa di Jawa Tengah menjadi percontohan (pilot project) program graduasi pengentasan kemiskinan oleh pemerintah pusat.

Delapan desa tersebut meliputi Desa Pesodongan Kabupaten Wonosobo, Desa Gambuhan Kabupaten Pemalang, Desa Wlahar Kabupaten Brebes, Desa Kalisalak Kabupaten Banyumas, Desa Ngesrepbalong Kabupaten Kendal, Desa Kepuhsari Kabupaten Wonogiri, Desa Dimoro Kabupaten Grobogan, dan Desa Purwosari Kabupaten Magelang.

Sumarno mengatakan, akan menginternalisasi program tersebut dengan program-program yang ada di Pemprov Jateng.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X