KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menyampaikan mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan Dugderan Kirab Budaya yang digelar oleh pengurus Masjid Agung Kendal, karena mencerminkan nilai-nilai kehidupan dari para pendahalu.
Dikatakan tradisi ini menjadi sebuah warisan budaya yang mengajarkan pentingnya berbagi dan mejaga keharmonisan masyarakat, sehingga harus terus dilestarikan.
"Sebentar lagi memasuki Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah. Mari kita sambut dengan suka cita, untuk itu saya mengajak seluruh pihak untuk mempersiapkan diri secara maksimal dengan meningkatkan kesadaran spiritual dan memperkuat iman, dan menguatkan ilmu agama agar semakin memahami makna dan keutamaan ibadah selama bulan Ramadhan," jelas Bupati Kendal.
Dirinya menyambut baik dilaksanakan kegiatan kirab budaya ini, karena sebagai bentuk promosi wisata religi Kabupaten Kendal dengan ikon Masjid Agung Kendal, dan ziarah makam Wali Joko, Wali Hadi, dan Wali Gembyang, serta dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah.
Baca Juga: Napak Tilas Dugderan Semarang, Tradisi Penanda Masuk Ramadhan yang Tiap Tahun Selalu Meriah
Pihaknya juga memohon doa restu dari seluruh masyarakat Kendal, agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal bisa berjalan dengan baik dan lancar.
"Ini adalah Ramadhan pertama kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kendal, dan saya menyakini bulan suci ini membawa keberkahan bagi Pemerintah Kabupaten Kendal dan seluruh masyarakat Kendal," tutur Bupati Dyah Kartika Permanasari.
Sementara itu, ketua panitia acara, KH. Akhmad Mursidi dalam laporannya menyampaikan, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, Masjid Agung Kendal bersama dengan pemerintah kabupaten Kendal mengadakan kegiatan Dugderan, yang mana rutin diselenggarakan setiap tahunan.
"Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menyambut bulan Suci Ramadhan 1446 H yang perlu dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti tradisi budaya lokal, yaitu kirab budaya yang dipadukan dengan islami," terang KH. Akhmad Mursidi.
Selain itu, kata KH. Akhmad Mursidi juga bertujuan melaksanakan syiar Islam kepada masyarakat Kendal, melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan oleh Takmir Masjid Agung Kendal, dan menumbuhkan kembali nilai-nilai tradisi dan budaya lokal yang dipadukan dengan Islam.
Kegiatan Karnaval Grebeg Gunungan Dugderan Tahun 1446 H diikuti oleh 26 kafilah, dengan jumlah peserta sebanyak 635 Orang. Adapun rutenya berstart awal di depan Masjid Agung Kendal menuju Jalan Raya Soekarno — Hatta, dan berakhir Finish depan Masjid Agung Kendal.
Acara juga dimeriahkan dengan bazar UMKM Kendal, yang mana terdapat puluhan stand yang menampilkan berbagai macam produk lokal Kendal.