Cegah Konflik Sosial, Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Kewaspadaan Dini Ditingkatkan

photo author
- Senin, 17 Maret 2025 | 14:19 WIB
Ketua DPRD Jateng saat menjadi narasumber dialog "Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil dalam Penyelesaian Konflik Sosial" di Kabupaten Karanganyar, belum lama ini. (dok.)
Ketua DPRD Jateng saat menjadi narasumber dialog "Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil dalam Penyelesaian Konflik Sosial" di Kabupaten Karanganyar, belum lama ini. (dok.)


KARANGANYAR, AYOSEMARANG.COM - Ketua DPRD Jateng Sumanto menekankan pentingnya kewaspadaan dini untuk mendorong terciptanya stabilitas keamanan dan terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan di daerah. Ia meminta pihak terkait mengantisipasi berbagai bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang mungkin terjadi.

"Perlu ada peningkatan kewaspadaan dini pemerintah daerah melalui deteksi dan pencegahan dini, serta penegakan hukum. Ini penting untuk mengantisipasi konflik sosial di Jawa Tengah," ujarnya saat menjadi narasumber dialog "Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil dalam Penyelesaian Konflik Sosial" di Kabupaten Karanganyar, belum lama ini. Kegiatan tersebut digelar Badan Kesbangpol Jateng.

Ia mengatakan, stabilitas nasional dan daerah penting untuk diwujudkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Maka sesuai dengan Amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial, Pemerintah Daerah diharapkan melaksanakan program Penanganan Konflik Sosial.

Baca Juga: Sumanto Dorong Pemerintah hingga Perbankan Beri Dukungan ke Pelaku UMKM

"Hal ini sebagai upaya antisipatif dari segala kemungkinan terjadinya konflik sosial di masyarakat," ujarnya.

Sumanto menambahkan, dalam penanganan konflik sosial, pihak terkait perlu mengelola dan memitigasi isu yang berpotensi menimbulkan situasi tak kondusif. Dalam pelaksanaan mitigasi tersebut, perlu kerja sama, soliditas dan sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, serta seluruh elemen masyarakat.

Lebih lanjut Sumanto mengatakan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah disintegrasi bangsa. Diantaranya dengan membangun harmonisasi kehidupan bermasyarakat dan menumbuhkan budaya toleran.

"Keberagaman suku, agama, ras, dan golongan merupakan modal kekayaan bangsa yang harus dibangun dengan interaksi harmoni dan komunikasi," katanya.

Selain itu, semua pihak perlu membangun kehidupan politik yang demokratis, ekonomi yang berkeadilan sosial, meminimalisir kesenjangan sosial, dan menumbuhkan rasa nasionalisme di masyarakat.

Baca Juga: Ketua DPRD Jateng Tekankan Moderasi Beragama untuk Cegah Radikalisme

"Persatuan tersebut membentuk kekuatan tersendiri untuk menghadapi tantangan yang datang dari dalam maupun luar," ujarnya.

Menurutnya, bangsa Indonesia telah memiliki Pancasila sebagai ideologi yang ampuh dan menjadi pandangan hidup. Pancasila sebagai ideologi bangsa dapat dijadikan sebagai pedoman untuk meraih ketahanan nasional, sehingga tercapai tujuan negara. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X