KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Penjual ayam merah hidup kian menjamur di berbagai sudut tepi jalan diKendal. Para pedagang memilih lokasi ini agar lebih mudah menjangkau pembeli tanpa harus masuk ke dalam pasar.
Selain itu pembeli tidak perlu repot menyembelih dan membersihkannya kareana juga tersedia jasa pemotongan ayam dengan tarif Rp 15.000 per ekor.
Salah satu penjual ayam merah , Sriati mengaku telah berjualan ayam setiap tahun meskipun sering berpindah tempat. Ia lebih memilih berjualan di tepi jalan agar bisa langsung menarik perhatian warga yang melintas.
Namun dikatakan penjualan tahun ini agak sepi mungkin karena banyaknya pedagang yang jualan ayam hidup. “Hari ini ada sekitar 250 ekor ayam merah hidup tetapi belum habis. Tahun lalu dengan jumlah yang sama, ayam sudah ludes terjual sebelum jam 12.00 siang,” katanya.
Sriati mengatakan harga ayam tahun ini lebih murah dibanding tahun lalu. Jika sebelumnya satu ekor ayam bisa mencapai Rp 70.000 per ekor kini Rp 60.000 per ekor.
Baca Juga: Tol Prambanan Buka Jam Berapa? Ini Rincian Ruas yang Dibuka Fungsional Selama Periode Lebaran 2025
Sementara salah satu pembeli, Juarni mengatakan bahwa harga ayam menjelang lebaran memang relatif lebih tinggi dibanding hari biasa. “Lebih mudah membeli di tepi jalan karena lebih praktis, bahkan bisa langsung disembelih dan dipotong potong,” ungkapnya.
Jasa penyembelihan dan pembersihan ayam ini biasanya berdampingan dengan penjual ayam hidup. Harja seorang jasa pemotongan ayam menyebutkan, tarif pemotongan bervariasi tergantung jenis ungags.
“Kalau ayam biaya pemotongan hingga bersih dan dipotong-potong sesuai permintaan Rp 15.000, kalau bebek Rp 20.000 dan mentok Rp 25.000 per ekor,” ujar Harja.
FFenomena penjualan ayam merah di tepi jalan ini menjadi pemandangan yang umum setiap tahunnya menjelang lebaran. Selain memudahkan masyarakat dalam mendapatkan ayam potong, para pedagang juga mendapatkan keuntungan dari meningkatnya permintaan pasar.