AYOSEMARANG.COM -- Dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terus mendapat sorotan publik hingga menimbulkan perdebatan.
Masalah ini juga turut menarik perhatian dosen sekaligus guru besar Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Saratri Wilonoyudho.
Dalam unggahannya di akun Instagram @saratri_wilonoyudho, Saratri menampilkan ijazah kelulusannya dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1986.
Ijaah tersebut didapatnya setelah satu tahun berselang Jokowi lulus tahun 1985.
Baca Juga: Skripsi Jokowi Disorot Lagi, Rismon Bongkar Kejanggalan Format hingga Dosen Pembimbing
"Ijazah Universitas Gadjah Mada tahun 1986,” tulisnya, dikutip dari suara.com, Rabu 23 April 2025.
Dia mengungkapkan, alasan mengunggah foto ijazah miliknya hanya untuk menunjukkan tampilan ijazah UGM pada era kelulusannya.
Dari foto yang diunggah, Saratri menjelaskan adanya perbedaan terkait ijazah miliknya yang dikeluarkan pada tahun 1986 dengan ijazah Jokowi keluaran 1985.
Perbedaan itu terlihat pada jenis font yang dipakai. Ijazah Saratri masih menggunakan jenis gaya lama, sedangkan milik Jokowi mirip font Times New Roman.
Selain itu, yang menjadi sorotan juga pada logo UGM yang terletak di tengah ijazah, milik Presiden ke-7 Indonesia itu terang, sementara milik Prof Saratri Wilonoyudho tidak seterang itu.
Baca Juga: Gelar Jokowi Berubah dari Doktorandus Jadi Insinyur, Pengakuan Pengamat LIPI Ini Bikin Geger!
Perbedaan mencolok lainnya adalah ijazah Saratri tidak dibubuhi materai seperti pada ijazah Jokowi.
Guru besar Unnes juga menyebut tidak diperkenankan memakai kacamata saat melakukan foto ijazah pada waktu itu.
Saratri mengatakan seharusnya tidak banyak perbedaan apalagi tahun kelulusan dia dan Jokowi hanya selisih satu tahun saja.