KUDUS, AYOSEMARANG.COM -- Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengapresiasi peluncuran Paralegal Muslimat dan tiga program Mustika yang diinisiasi Muslimat NU Kabupaten Kudus.
"Paralegal Muslimat ini akan disusul oleh muslim atau muslimah kabupaten yang lain,” tutur Taj Yasin saat memberikan mauidhoh hasanah dalam acara Istighosah Akbar dan Halaqah Kebangsaan di Gedung Jam’iyyatul Hujjaj, Kabupaten Kudus pada Jumat, 9 Mei 2025.
Dikatakan dia, program tersebut merupakan langkah nyata dalam memperkuat perlindungan dan pemberdayaan kelompok rentan. Sehingga layak ditiru daerah lain.
Kedepan, lanjut pria yang akrab disapa Gus Yasin ini, kehadiran paralegal akan ada di setiap kecamatan. Fungsinya untuk mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan, anak, disabilitas, serta lansia.
Baca Juga: Gubernur Jateng: Pariwisata Jadi Pengungkit Ekonomi, Sportainment Didorong Lewat Event Internasional
Program ini merupakan bagian dari pengembangan Kecamatan Berdaya, di mana di setiap kecamatan juga akan menjadi rumah paralegal. Rumah tersebut berfungsi sebagai pusat layanan, edukasi, pengaduan, dan advokasi hukum.
“ini penting supaya tidak ada kekerasan perempuan, anak, disabilitas, sekaligus orang tua,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama turut dikukuhkan relawan Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem (Mustika Mesem), Muslimat Cantik Sadar Lingkungan (Mustika Darling), dan Muslimat Cantik Kuat Mandiri Perkasa Sehat dan Bugar (Mustika Segar).
Melalui Mustika, lanjut Yasin, perempuan didorong menjadi motor perubahan di tengah masyarakat. Tidak hanya melalui kegiatan sosial, tetapi juga lewat pendampingan dan pemberdayaan.
Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin menambahkan, TP PKK telah menjalin kerja sama dengan Muslimat NU untuk memperkuat kapasitas paralegal, melalui pelatihan advokasi.
Baca Juga: Jenazah Bayi Perempuan Diduga Meninggal Tak Wajar Ditemukan Terkubur di Ungaran
“TP PKK sudah menguyun MoU dengan Muslimat, nanti paralegal akan dilatih advokasi untuk korban-korban kekerasan,” ujarnya.
Paralegal yang telah dilatih, nantinya mengisi rumah perlindungan perempuan dan anak di tiap kecamatan berdaya. Mereka akan bekerja sama dengan kader PKK, dalam mendampingi korban serta memberikan edukasi hukum kepada warga.
“Ini nanti akan berkolaborasi dengan kader-kader tim penggerak PKK yang ada. Sama-sama akan mengisi dan mendampingi korban kekerasan di seluruh Jawa Tengah,” tambahnya.