KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kendal beraudiensi dengan bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari.
Dalam kesempatan tersebut pengurus mendorong dan meminta Pemerintah Kabupaten Kendal bisa memfasilitasi pembangunan wall climbing yang lebih baik dan berstandar internasional.
Ketua FPTI Kendal Ibnu Fikri mengatakan ada tiga poin penting yang disampaikan , yaitu terkait persiapan Pra-Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Porprov) Jawa Tengah, pertengahan November mendatang.
"Kita juga melaporkan pengadaan sarana-prasarana olahraga panjat tebing yang mumpuni. Serta rencana Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Santri Indonesia, yang dijadwalkan digelar untuk memeriahkan Hari Santri 2025, Oktober mendatang," katanya.
Ditambahkan, satu-satunya sarana-prasarana wall climbing yang ada saat ini di halaman Stadion Utama Kebondalem Kendal sudah sangat tidak layak dan jauh dari standard untuk digunakan.
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari sendiri menyatakan kesungguhan dan kesiapannya untuk mendukung dan mengibarkan olah raga panjat tebing di Kabupaten Kendal.
Termasuk segera merealisasikan pembangunan wall climbing yang baik dan berstandar internasional.
"Kami akan inventarisir semua aspirasi dari FPTI. Semua akan segera kami tindaklanjuti, dengan melibatkan OPD-OPD terlkait," kata Bupati.
Secara prinsip, Bupati menilai semua yang disampaikan FPTI Kendal itu sebagai masukan yang penting demi kemajuan olahraga, khususnya panjat tebing di Kabupaten Kendal.
"Saya setuju. Jika pembinaan dan sarana prasarananya sudah bagus, tentu akan berimbas pada torehan prestasi yang terbaik. Dan pada akhirnya, semua itu akan mengangkat nama baik Kabupaten Kendal. InsyaAllah, kita bisa bisa segera mewujudkannya," tutur Bupati Tika.
Usai audiensi, Kepala Disporapar Kendal Achmad Ircham Chalid siap menindaklanjuti apa yang menjadi arahan Bupati atas keluhan FPTI Kendal.
Dia menilai, proses pembinaan paling layak diprioritaskan, karena catatan prestasi untuk level Porprov dan Pekan Olahraga Nasional (PON) masih jauh dari harapan. Untuk itu, proses pembinaan perlu ditingkatkan.
"Saya melihat, saat ini cabor-cabor sudah mulai melakukan pembinaan atlet-atletnya sejak usia dini. Pemkab melalui Dinas Pendidikan juga menggalakkan pembinaan para atlet melalui Kelas Khusus Olahraga (KKO), yang di dalamnya termasuk panjat tebing, untuk jenjang SMP dan SMA," terang Ircham Chalid.