AYOSEMARANG.COM -- Sebanyak 19 jemaah haji asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia selama prosesi wukuf di Arafah pada 4–5 Juni 2025 atau bertepatan dengan 8–9 Dzulhijah 1446 H. Cuaca ekstrem dengan suhu mencapai 47 derajat Celcius disebut menjadi salah satu faktor risiko bagi para jemaah, khususnya lansia dan penyandang disabilitas.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), tercatat 10 jemaah wafat pada, Rabu 4 Juni 2026, saat pergerakan menuju Arafah dimulai, dan 9 jemaah lainnya wafat pada puncak wukuf Kamis (5/6). Sementara pada Jumat (6/6) yang juga bertepatan dengan Hari Raya Iduladha, tercatat tambahan 3 jemaah meninggal saat pergerakan dari Muzdalifah menuju Mina.
Sejak awal musim haji yang dimulai pada 2 Mei 2025, total 162 jemaah Indonesia telah meninggal dunia di Tanah Suci.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar memastikan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia telah mengikuti wukuf di Arafah, termasuk yang sedang dirawat di rumah sakit.
"Saya pastikan tidak ada satupun orang yang tidak berangkat ke Arafah kemarin. Kecuali yang di rumah sakit yang memang tidak bisa bergerak itu pun juga semua sudah dipastikan sudah dibadalkan," kata Nasaruddin di Mina, Jumat 6 Juni 2025.
Ia menambahkan bahwa jemaah dengan kondisi lanjut usia, disabilitas, maupun sakit tetap difasilitasi dalam program safari wukuf menggunakan bus. Mereka menjalani wukuf dari dalam kendaraan atau area khusus di Arafah.
"Alhamdulillah sudah masuk dalam kemah walaupun ada yang salah masuk tenda tapi yang penting aman dulu, masuk tenda ber-AC, makan dulu dan kemudian setelah itu melakukan pelemparan jamarat," ujar Nasaruddin.
Ia juga mengimbau seluruh jemaah untuk tidak keluar tenda pada siang hari karena suhu bisa mencapai 50 derajat Celcius demi menghindari risiko heatstroke dan kelelahan.
"Kita berharap semoga tidak tejadi lonjakan di akhir-akhir dan tidak ada sesuatu yang luar biasa," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 1.392 jemaah haji dari beberapa kloter dilaporkan baru tiba di Arafah pada, Kamis 5 Juni 2025, pagi dan sempat berada di luar tenda saat cuaca semakin panas. Situasi ini langsung ditangani oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan berkoordinasi bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
"Lokasi tenda-tenda tersebut masih berada di dalam area Arafah sehingga mereka dapat melaksanakan Wukuf dengan sempurna," kata Ketua Mustasyar Diny PPIH Daerah Kerja Makkah, Oman Fathurahman, di Arafah, Kamis 5 Juni 2025.