KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Sebanyak 14.000 bungkus nasi disiapkan takmir Masjid Jami Abinowo, dalam tradisi haul Pangeran Abinawa yang jatuh kamis wage bulan Muharam atau sura.
Nasi bungkus yang dikenal dengan nasi anggi atau nasi suro, diperebutkan warga usai berdoa bersama di halaman Masjid Jami Abinawa. Warga meyakini, nasi anggi ini akan membawa keberkahan saat memasuki tahun baru Islam.
Ribuan warga dari berbagai daerah ini sudah mulai memadati masjid jami Abinawa di Desa Pekuncen Kecamatan Pegandon Kendal . Warga ini mengikuti pengajian dalam rangka haul Pangeran Abinawa dan berziarah ke makan penyebar agama Islam di wilayah Kendal.
Yang paling ditunggu dalam tradisi ini adalah, pembagian nasi anggi atau nasi suro. Warga rela berdesakan dan saling dorong demi mendapatkan nasi bungkus, yang berisi aneka makanan tradisional yang disiapkan warga sekitar.
Warga sudah mulai merangsek ke depan lokasi pembagian nasi anggi, saat ulama setempat berdoa. Tidak ayal aksi saling dorong dan berdesakan mewarnai pembagian nasi ini.
Mengantisipasi kericuhan saat berebut nasi suro ini, petugas keamanan disiapkan sehingga pembagian bisa berjalan dengan lancar. Petugas harus melempar nasi ke kerumunan jamaah haul, agar tidak merangsek ke depan lokasi pembagian.
Aksi saling berbebut pun mewarnai pembagian nasi yang ada setiap menjelang malam tahun baru Islam atau dibulan Muharam.
Baca Juga: Mengapa Tidak Boleh Keluar Rumah pada Malam 1 Suro? Ini Pantangan Lainnya Menurut Kepercayaan Jawa
Warga rela berdesakan dan saling berebut karena meyakini nasi ini bisa membawa keberkahan memasuki tahun baru Islam. Menurut Siti Nafisah, nasi bungkus yang didapat akan dimakan bersama keluarga untuk mendapatkan berkah.
“Cari berkahnya saja, nasi ini bisa memberikan keberkahan memasuki tahun baru Islam dan diberi kemudahan,” katanya.
Selain berebut nasi bungkus, warga yang datang berziarah ke makam pangeran Benowo. Selain itu warga juga mendatangi sumber mata air suci yang berada di dalam masjid.
Air suci ditampung dalam guci peninggalan sunan Abinowo yang konon tidak pernah habis airnya. Dengan menggunakan botol air mineral warga antri meminta air dari guci peninggalan sunan Abinowo tersebut.