Kirab Kostum Unik dan Tarian Warna-Warni Ramaikan Alun-Alun Kaliwungu

photo author
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 12:17 WIB
Suasana kirab budaya dengan pakaian adat Nusantara di Kaliwungu.  (edi prayitno/kontributor kendal)
Suasana kirab budaya dengan pakaian adat Nusantara di Kaliwungu. (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM -  Ratusan warga Dukuh Pandean Lampersari, Desa Krajan Kulon, Kecamatan Kaliwungu, memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dengan menggelar kirab kemerdekaan. Arak-arakan yang penuh warna tersebut berhasil menyedot perhatian banyak orang.

Kostum unik dan tarian yang ditampilkan para peserta menjadi daya tarik utama dalam perhelatan yang berpusat di Alun-alun Kaliwungu itu. Kirab menempuh rute sejauh sekitar satu kilometer, dimulai dari Jalan Pandean, menuju Alun-alun Kaliwungu, berlanjut ke Jalan Raya Kaliwungu, dan kemudian kembali ke titik awal.

Ketua RT 03 Dukuh Pandean, Nurul Mujib, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk syukur atas nikmat persatuan dan kemerdekaan bangsa. “Ini wujud rasa syukur karena kemerdekaan, persatuan dan kesatuan di Indonesia ini masih terjaga,” ujarnya.

Peserta kirab terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari emak-emak, bapak-bapak, hingga anak muda. Mereka tampil dengan dandanan khas dan pakaian unik yang menambah meriahnya suasana. Saat tiba di Alun-alun, rombongan berhenti sejenak dan menari bersama. Aksi spontan itu langsung disambut meriah oleh warga yang telah menunggu dan menyaksikan dari pinggir jalan.

Salah satu warga, Basbet, mengungkapkan kegembiraannya bisa turut serta dalam acara tersebut. Ia menilai semangat kebersamaan tampak sangat jelas meski acara diselenggarakan dengan penuh kesederhanaan. “Semoga kampung ini bisa menjadi contoh. Dan warganya semakin rukun,” harapnya.

Baca Juga: Convoy Merdeka Honda PCX di Semarang: Bikers Rayakan Kemerdekaan dengan Semangat Nasionalisme

Tak hanya kirab, panitia juga menggelar berbagai lomba tradisional untuk memupuk semangat kekeluargaan. Di antaranya balap karung, balap kelereng, pecah air, dan berbagai permainan tradisional lainnya yang mengundang tawa dan keceriaan.

Menurut Nurul Mujib, kegiatan semacam ini telah menjadi agenda rutin tahunan. Ia berharap momentum kemerdekaan dapat menjadi pengingat bagi seluruh warga untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan. “Harapannya warga semakin rukun, tidak hanya di kampung ini tetapi juga dengan kampung lainnya,” pungkasnya.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa semangat nasionalisme dan gotong royong masih hidup dan kental di tengah masyarakat.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X