AYOSEMARANG.COM - Suara mesin senyap khas kendaraan listrik menyapa sejak pedal akselerator ditekan pertama kali. Dari dealer BYD Semarang di Jalan Jenderal Sudirman, rombongan media memulai perjalanan uji coba BYD ATTO 1 menuju kawasan Lembah Manah di Selo, Boyolali – sebuah kafe di kaki Gunung Merbabu yang terkenal dengan jalur tanjakannya.
Rute yang ditempuh bukan rute sembarangan. Dimulai dari jalan perkotaan yang padat, rombongan memasuki gerbang Tol Banyumanik dan melaju mulus ke Boyolali. Di tol, torsi instan ATTO 1 terasa langsung: akselerasinya halus namun responsif, kabinnya tetap senyap meski kecepatan meningkat. Begitu keluar tol dan memasuki jalur Boyolali–Selo yang penuh tanjakan curam, mobil listrik mungil ini tetap melibasnya dengan mudah. Setiap tikungan sempit dan turunan curam terasa lebih ringan berkat regenerative braking yang bekerja optimal.
Perhentian pertama di Kafe Lembah Manah menjadi jeda sebelum melanjutkan perjalanan ke Kafe Prospero Barn. Di jalur kedua ini, tantangan berubah: jalan pedesaan yang sempit dan lalu lintas sore hari yang padat. Namun lagi-lagi BYD ATTO 1 menunjukkan kelincahan khas city car listrik – manuvernya luwes, suspensinya meredam jalanan bergelombang, dan pengendalian tetap stabil.
Total perjalanan lebih dari 187 km ini bukan sekadar tamasya, tetapi uji ketahanan sekaligus efisiensi energi. Dengan jarak tempuh hingga 380 km pada varian Premium dan 300 km pada varian Dynamic, BYD ATTO 1 melibas rute tanpa perlu pengisian ulang. Pengemudi bisa melaju tenang tanpa rasa khawatir.
Di Salatiga, rombongan berkesempatan mencoba program “Agility Station”. Tiga tantangan – Swerve Station, Easy Parking, dan Easy Drive – disiapkan untuk menguji kelincahan ATTO 1. Dari bermanuver cepat hingga parkir di ruang sempit, semua terasa mudah berkat dimensi kompak, kamera belakang, serta sensor parkir yang responsif.
“Melalui pengalaman berkendara di rute Semarang–Boyolali–Salatiga ini, kami ingin menunjukkan bahwa efisiensi energi, biaya dan waktu dapat berjalan beriringan tanpa mengorbankan kenyamanan dan performa,” ujar Luther Panjaitan, Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia.
Keunggulan BYD ATTO 1 tidak berhenti pada performa. Efisiensi energi membuat biaya per kilometer lebih rendah dibanding mobil bensin di segmen serupa. Pengisian daya di SPKLU publik saja sudah bisa menghemat lebih dari 40% biaya operasional, sementara home charging bisa memangkasnya hingga lebih dari 60%. Dengan jaringan pengisian yang kian luas di Jawa Tengah, mobilitas harian pun makin praktis.
Biaya perawatan juga lebih sederhana. Tanpa oli mesin, busi, dan komponen khas mesin bensin, konsumen bisa memangkas servis rutin. Ditambah dukungan dealer 3S BYD Arista Semarang dan Yogyakarta dengan layanan towing siaga serta call center 24 jam, rasa aman dan nyaman makin terjamin.
Sebagai kendaraan listrik yang dirancang untuk gaya hidup dinamis, BYD ATTO 1 dibekali enam opsi akses dan penghidupan mobil – dari FOB Key, NFC Card, hingga BYD App. Interiornya menghadirkan layar sentuh 10,1 inci beresolusi tinggi dengan Apple CarPlay dan Android Auto, panel instrumen digital 7 inci, hingga voice command untuk pengaturan AC. Varian Premium dilengkapi kursi pengemudi elektrik, setir berlapis kulit teleskopik, dan wireless charging.
Keselamatan pun tak luput dari perhatian. Varian Premium hadir dengan enam airbag, sedangkan varian Dynamic memiliki empat airbag. Semua dilengkapi ABS, EBD, kontrol stabilitas elektronik, TPMS, serta pencahayaan LED modern. Ada pula fitur BYD microphone yang memungkinkan karaoke langsung di dalam mobil – pengalaman baru yang membuat perjalanan lebih interaktif dan menyenangkan bersama keluarga atau teman.
Rangkaian uji coba Semarang–Boyolali–Salatiga ini menunjukkan BYD ATTO 1 bukan sekadar city car listrik untuk perkotaan, tetapi juga mampu diandalkan untuk perjalanan antarkota dengan medan beragam. Kombinasi efisiensi energi, kelincahan, kenyamanan kabin, serta biaya kepemilikan yang lebih hemat menjadikannya solusi mobilitas cerdas di Jawa Tengah.
BYD ATTO 1 membuktikan bahwa berkendara ramah lingkungan kini bisa terasa fun, praktis, dan menyenangkan di setiap kilometer perjalanan.***
