KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Konsep infrastruktur hijau dinilai menjadi bagian penting dalam arah pembangunan nasional berkelanjutan yang mengedepankan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Hal itu disampaikan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr. H. Muh Haris, dalam kegiatan Sosialisasi Infrastruktur Hijau yang digelar baru-baru ini.
Menurut Muh Haris, pembangunan infrastruktur hijau tidak sekadar berorientasi pada fisik yang ramah lingkungan, melainkan juga membentuk kesadaran ekologis di tengah masyarakat.
“Infrastruktur hijau bukan sekadar pembangunan fisik yang ramah lingkungan, tetapi juga upaya membangun kesadaran ekologis di tengah masyarakat. Kita ingin memastikan setiap pembangunan tetap memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan,” tegasnya.
Sebagai bentuk konkret dukungan terhadap pelestarian lingkungan, Muh Haris menyerahkan bantuan kendaraan roda tiga kepada Kelompok Masyarakat Rumah Petani Nelayan Nusantara (RPNN). Bantuan tersebut merupakan bagian dari Program Infrastruktur Hijau yang dikelola oleh Deputi PPKL (Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Muh Haris menjelaskan, kendaraan roda tiga itu dapat membantu aktivitas pengelolaan sampah, kegiatan penghijauan, serta mendukung ekonomi berbasis lingkungan di tingkat komunitas.
“Kendaraan roda tiga ini bukan hanya alat bantu, tapi juga simbol semangat gotong royong masyarakat dalam menjaga bumi kita. Kita ingin setiap desa menjadi lebih bersih, hijau, dan mandiri secara lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut juga dirangkai dengan diskusi interaktif antara masyarakat dan perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berbagai topik strategis dibahas, mulai dari program pengendalian pencemaran, penataan ruang terbuka hijau, hingga inovasi pengelolaan sampah berbasis partisipasi warga.
Menutup acara, Muh Haris menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun infrastruktur hijau, khususnya di wilayah Jawa Tengah bagian utara yang memiliki tantangan lingkungan cukup kompleks.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha untuk bersama-sama meneguhkan komitmen membangun infrastruktur hijau demi masa depan yang lebih lestari dan berkelanjutan,” pungkasnya.