AYOSEMARANG.COM -- Warga di pesisir Morosari, Desa Bedono, Sayung, Kabupaten Demak, dikejutkan dengan fenomena tidak biasa.
Ribuan ikan ditemukan mati dan mengapung di perairan dalam tiga hari terakhir, menimbulkan keresahan dan menampar perekonomian nelayan setempat.
Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian diunggah oleh akun Instagram infodemakraya. Unggahan itu langsung menyita perhatian publik.
“Dalam tiga hari terakhir warga Sayung Demak dihebohkan matinya ikan laut secara misterius, yang mencapai ribuan hingga puluhan ribu,” tulis keterangan unggahan tersebut, dikutip Ayosemarang.com, Sabtu 29 November 2025.
Baca Juga: Dokumen Rahasia Gereja Dipakai Tanpa Izin, Pengusaha Semarang Ambil Langkah Hukum
Dalam rekaman video yang beredar, terlihat hamparan bangkai ikan berbagai ukuran memenuhi permukaan air.
Kondisi itu tidak hanya merusak kualitas lingkungan, tetapi juga membuat banyak nelayan tidak bisa melaut karena khawatir hasil tangkapan mereka tak layak jual.
Sementara itu, Kapolsek Sayung, AKP Suprapto, mengonfirmasi adanya fenomena tersebut.
Ia menjelaskan bahwa lokasi ikan mati massal berada di sekitar proyek kolam retensi, membentang dari jalur Tonosari (Desa Bedono) hingga Desa Sriwulan.
"Benar, banyak ikan yang mati di sekitar area proyek kolam retensi. Kejadiannya sekitar hari Rabu tanggal 26," ujarnya.
Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Demak. Tim gabungan melakukan pengambilan sampel air dan ikan untuk memastikan penyebabnya.
"Kami sudah lakukan pengecekan bersama. Tinggal menunggu hasil lab dari DLH," sambungnua.
Baca Juga: Fariz Beri Kode Keras! PSIS Semarang Siap Datangkan Pemain CLBK, Asing Senior, hingga Naturalisasi
Walaupun hasil laboratorium belum dirilis, dugaan awal mengarah pada perubahan kualitas air secara drastis.
