KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Pemerintah Kabupaten Kendal memberikan fasilitasi kemitraan antara para pelaku UMKM pengolahan sampah dan limbah dengan perusahaan besar di wilayah Kabupaten Kendal.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kendal, Anang Widiasmoro, menyampaikan bahwa fasilitasi ini menjadi bagian dari upaya mendorong UMKM agar bisa naik kelas dan memiliki akses pasar yang lebih luas, termasuk kerja sama dengan perusahaan industri di Kawasan Industri Kendal (KIK).
“Alhamdulillah, hari ini DPMPTSP Kendal menggelar fasilitasi kemitraan antara para pelaku UMKM pengolahan sampah dan limbah dengan PT Alba dan perusahaan lainnya yang berada di KIK,” ujar Anang dalam kegiatan yang berlangsung di Aula DPMPTSP Kendal, Selasa 2 desember 2025.
Anang menegaskan bahwa kemitraan ini bukan hanya untuk meningkatkan perekonomian UMKM, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sampah memiliki nilai tambah bila dikelola dengan baik.
Menurutnya, kemudahan investasi di Kendal membuka peluang kerja sama yang besar antara UMKM dan perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus maupun industri lainnya.
“Peluang ini harus ditangkap dengan baik agar ekonomi masyarakat tumbuh inklusif dan keberlanjutan pengelolaan sampah di Kendal semakin kuat,” jelasnya.
Baca Juga: Sekda Jateng Sebut Koperasi Merah Putih Bisa Gerakkan Ekonomi Desa
Sementara Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menyampaikan kemitraan ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kendal dengan pengelola Kawasan Industri Kendal.
Ia menyebut perusahaan-perusahaan di KIK memiliki kewajiban untuk menggandeng UMKM lokal, termasuk dalam pengelolaan sampah.
“Komitmen ini diwujudkan salah satunya melalui PT Alba yang menggandeng UMKM atau kelompok masyarakat pengolah sampah. Ini langkah penting untuk bersama-sama mengatasi persoalan sampah di Kendal,” ungkap Bupati.
Bupati berharap semakin banyak kelompok masyarakat dan organisasi pengelola sampah di Kendal yang menjalin kemitraan dengan PT Alba, sehingga jumlah sampah plastik yang tertangani meningkat dan masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi.
Sedangkan Manager PT Alba KIK, Fatoni Jajang, menjelaskan bahwa perusahaannya bergerak di bidang pengolahan botol plastik bekas.
Saat ini, kebutuhan bahan baku masih dipenuhi dari luar daerah karena mitra di Kendal masih sedikit.
“Bahan baku mayoritas masih dari luar Kendal. Di Kendal baru satu mitra dan skalanya kecil. Harapannya setelah pertemuan ini akan muncul banyak mitra baru,” ujarnya.
Ia menjelaskan kebutuhan bahan baku PT Alba mencapai 1.800–2.200 ton per bulan, bahkan dapat meningkat hingga 7 ton per jam ketika mesin beroperasi optimal. Fatoni menambahkan, jika mitra di Kendal bertambah, perusahaan tidak akan memberikan target pengiriman tertentu—baik mingguan maupun bulanan.
“Bahan baku bisa dikirim dalam bentuk botol utuh atau lebih baik lagi jika sudah dipres. Sekali kirim bisa mencapai 8 ton,” jelasnya.
Fatoni berharap terbentuknya banyak mitra lokal dapat mewujudkan cita-cita perusahaan, yakni kontribusi nyata menuju dunia tanpa sampah, dimulai dari Kabupaten Kendal.
Di sisi lain, pengelola Bank Sampah Induk Kendal, Nunuk Sarah, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Kendal atas adanya fasilitasi kemitraan tersebut.