Peran Riset dan Kebijakan Pendidikan dalam Pemerataan Belajar di Indonesia

photo author
- Selasa, 4 November 2025 | 18:10 WIB
Ilustrasi  (pemkot tangerang)
Ilustrasi (pemkot tangerang)

Program Indonesia Pintar sebagai Upaya Pemerataan Pendidikan

Dalam konteks pemerataan akses pendidikan, salah satu kebijakan yang paling dikenal adalah Program Indonesia Pintar.

Program ini bertujuan meringankan beban biaya sekolah bagi peserta didik usia 6–21 tahun dari keluarga kurang mampu. Melalui bantuan berupa dana pendidikan, siswa diharapkan dapat terus melanjutkan pendidikan tanpa hambatan finansial.

Program ini bukan hanya membantu siswa tetap bersekolah, tetapi juga berfungsi sebagai pencegah putus sekolah. Data lapangan menunjukkan bahwa alasan ekonomi adalah salah satu faktor utama anak berhenti sekolah, sehingga bantuan semacam ini memiliki peran strategis. Selain itu, keberadaan Program Indonesia Pintar mendorong sekolah untuk lebih proaktif dalam mendata siswa yang membutuhkan bantuan.

Namun, seperti halnya kebijakan besar lainnya, PIP juga menghadapi tantangan, baik dari sisi penyaluran maupun pemanfaatannya. Beberapa laporan menyebutkan adanya ketidaktepatan sasaran karena kurangnya validasi data penerima.

Di sinilah pentingnya sistem data pendidikan yang kuat, termasuk integrasi data dari berbagai instansi agar proses verifikasi menjadi lebih akurat. Kolaborasi antara kementerian, sekolah, dan pemerintah daerah menjadi kunci agar bantuan ini benar-benar menyentuh kelompok yang membutuhkan.

Keterkaitan Antara Riset dan Kebijakan Pendidikan

Riset yang terdokumentasi dalam basis data ilmiah memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi pendidikan Indonesia.

Melalui publikasi di platform seperti garuda jurnal, berbagai temuan mengenai efektivitas program pemerintah, efisiensi anggaran pendidikan, serta tantangan implementasi kebijakan dapat diakses oleh publik maupun pembuat kebijakan. Hal ini memungkinkan evaluasi berbasis bukti (evidence-based policy).

Misalnya, ketika sebuah penelitian menunjukkan adanya ketimpangan akses pada kelompok tertentu, pembuat kebijakan bisa menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki mekanisme penyaluran Program Indonesia Pintar. Dengan wawasan berbasis riset, kebijakan yang diterapkan dapat lebih adaptif dan tepat sasaran.

Selain itu, riset pendidikan bukan hanya dilakukan oleh akademisi, tetapi juga oleh praktisi pendidikan seperti guru, kepala sekolah, lembaga pemerhati pendidikan, hingga organisasi masyarakat sipil.

Ketika hasil riset tersebut publik dapat diakses secara terbuka, diskursus mengenai pendidikan menjadi lebih luas dan inklusif.

Peran Teknologi dalam Transformasi Akses Pendidikan

Dalam satu dekade terakhir, perkembangan teknologi juga membawa perubahan nyata bagi dunia pendidikan. Pembelajaran jarak jauh, platform digital, dan aplikasi edukasi telah membantu banyak siswa memperoleh materi belajar secara fleksibel. Namun, digitalisasi pendidikan juga memunculkan gap baru: akses terhadap perangkat dan internet.

Riset yang dipublikasikan melalui berbagai jurnal ilmiah menunjukkan bahwa transformasi digital harus diimbangi dengan pemerataan infrastruktur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ananda Muhammad Firdaus

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X