Terungkap Ada Penambangan di Gunung Slamet, Ini Respons Tegas Gubernur Luthfi

photo author
- Senin, 8 Desember 2025 | 08:52 WIB
Diduga aktivitas penambangan di Gunung Slamet. (Instagram/pendakilawas)
Diduga aktivitas penambangan di Gunung Slamet. (Instagram/pendakilawas)

AYOSEMARANG.COM -- Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa kawasan Gunung Slamet tidak boleh dijadikan lokasi penambangan.

Ia menyebut kawasan tersebut sedang dalam proses penetapan sebagai taman nasional sehingga harus benar-benar dijaga dari aktivitas yang berpotensi merusak alam.

Hal itu disampaikannya dalam acara Ngobrol Seru Bareng Gubernur Jawa Tengah di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu 6 Dersember 2025.

Baca Juga: Terungkap! Status Izin Tinggal WNA yang Tabrak Mahasiswi hingga Tewas di Semarang

"Gunung Slamet itu sudah (diproses) menjadi kawasan taman nasional. Maka tidak boleh ada penambangan," ujarnya.

Pernyataan itu muncul setelah Dikri Mulia, mahasiswa asal Pemalang yang kini menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (UI), mengangkat isu penambangan pasir yang diduga terjadi di lereng Gunung Slamet.

Masukan tersebut direspons Luthfi sebagai pengingat penting untuk memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana.

Luthfi menjelaskan bahwa para kepala daerah yang memiliki wilayah administratif di sekitar Gunung Slamet sudah diminta meningkatkan langkah mitigasi.

Menurutnya, pencegahan perusakan lingkungan harus dilakukan sedini mungkin agar risiko bencana akibat aktivitas manusia bisa ditekan.

Baca Juga: Ramai Desakan Publik, Penangguhan Penahanan Dua Aktivis Semarang Dikaji Polisi

Ia mengungkapkan bahwa imbauan kewaspadaan terhadap daerah rawan longsor dan banjir sebenarnya telah diberikan jauh sebelum dialog ini digelar.

Masyarakat juga didorong untuk ikut terlibat menjaga ekosistem, baik yang berada di kawasan pegunungan, dataran tinggi, hingga wilayah pesisir Jawa Tengah.

Dalam kesempatan itu, Dikri menyampaikan kekhawatiran mengenai potensi penambangan yang dapat memperburuk kondisi alam.

Ia mengaitkannya dengan rentetan banjir bandang yang terjadi di beberapa wilayah Sumatra dan menelan ratusan korban jiwa sebagai pengingat akan pentingnya mitigasi bencana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X