Atasi Masalah Tambang di Lereng Gunung Slamet, Ahmad Luthfi Instruksikan Pembentukan Satgas

photo author
- Senin, 8 Desember 2025 | 20:48 WIB
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menginstruksikan Dinas ESDM agar membentuk Satgas penanganan persoalan pertambangan. (Humas Jateng)
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menginstruksikan Dinas ESDM agar membentuk Satgas penanganan persoalan pertambangan. (Humas Jateng)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM — Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menginstruksikan kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) setempat agar membentuk Satuan tugas (Satgas) untuk menangani persoalan pertambangan.

Dinas ESDM diminta berkoordinasi dengan Polda Jateng, TNI, dan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah untuk membentuk satgas tersebut. Instruksi itu menyusul ramainya kasus penambangan pasir dan batu di lereng Gunung Slamet yang dinilai berpotensi merusak lingkungan sekitar.

"Kita bentuk satgas penambangan yang isinya dinas kita, kepolisian, TNI, dan kejaksaan. Besok Dinas ESDM langsung buat surat ke Polda, Kodam, dan Kejaksaan (untuk tindak lanjut) agar tidak salah sasaran (dalam penanganan)," kata Luthfi saat rapat koordinasi dengan Forkopimda Jateng dan Forkopimda Kabupaten/Kota di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Senin, 8 Desember 2025.

Luthfi menjelaskan, persoalan penambangan yang terjadi di lereng Gunung Slamet harus menjadi pembelajaran bagi seluruh bupati/wali kota lain, khususnya yang punya wilayah penambangan dan galian C. Ia mengingatkan agar tidak ada yang coba-coba mengubah informasi tata ruang (ITR).

Baca Juga: UMK Salatiga 2026 Diprediksi Naik? Simak Tren Upah Minimum 5 Tahun dan Hitungan Terbaru

Ia menyatakan, penertiban izin penambangan harus hati-hati, harus benar-benar terang-benderang, dan sosialiasi yang masif agar tidak menimbulkan permasalahan di belakang.

"Benar-benar lakukan sosialisasi kepada masyarakat. Selama tidak berguna bagi nusa bangsa, tidak usah. Nanti timbul resistensi yang akan berkepanjangan,” kata dia.

Dalam rakor tersebut itu, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, juga menyampaikan permasalahan yang saat ini sedang viral terkait penambangan di wilayahnya. Pertama, di wilayah Cilongok yang berbatasan dengan Bumiayu. Di sana ada tambang gas bumi yang gagal dan PT SAE yang bertanggung jawab terkait hal tersebut sudah tidak melanjutkan proyek. Sekarang PT SAE sedang fokus reboisasi di lahan tersebut.

Kedua, tambang batu di daerah Baseh, Kedungbanteng, yang dipermasalahkan oleh masyarakat. Terkait tambang batu itu sudah ditutup sementara. Ketiga, tambang pasir dan tanah di Gandatapa, Baturaden, yang juga bermasalah dengan masyarakat.

Baca Juga: Terungkap Ada Penambangan di Gunung Slamet, Ini Respons Tegas Gubernur Luthfi

"Hari ini saya akan serahkan ke Gubernur terkait laporan penambangan di lokasi-lokasi itu. Cilongok sudah ditangani, Baseh dan Baturaden yang masih bermasalah," ujarnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X