KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Sepekan terakhir antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi solar bersubsidi di sejumlah SPBU di Pantura Kendal mengular dan meluber hingga ke jalan raya.
Kepala Disdagkop UKM Kendal, Toni Ari Wibowo, mengungkapkan distribusi BBM, khususnya solar, sedang mengalami tekanan.
Di Kabupaten Kendal sendiri mencatat kelebihan pasokan hingga 1,5 juta liter akibat banyaknya truk lintas Jawa yang mengisi di wilayah ini.
Kondisi tersebut memaksa pemerintah daerah berkoordinasi dengan pusat dan provinsi untuk mengatur arus distribusi agar tidak menimbulkan antrean panjang.
Sementara untuk memastikan takaran dan kualitas BBM yang dijual di SPBU, dilakukan pengawasan metrologi legal di SPBU Kebonadem, Brangsong Kamis 11 desember 2025/
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, turun langsung memeriksa akurasi takaran BBM. Peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada penyimpangan takaran dan menjamin stok aman menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dalam pengecekan tersebut, pegawai Pertamina membuka ruang mesin pompa BBM untuk memperlihatkan proses tera ulang secara transparan.
Baca Juga: Belum Jadi Tersangka, Patsus AKBP Basuki Diperpanjang Proses Pidana Masuk Tahap Pendalaman
Alur pemeriksaan dilakukan sesuai SOP, di bawah pengawasan tim teknis Disdagkop UKM serta perwakilan Pertamina.
Setiap pompa diuji ketepatan volumenya untuk memastikan konsumen tidak dirugikan, mengingat tera sah berlaku hanya 12 bulan.
“Menjelang Nataru, kita ingin memastikan mutu, kuantitas, dan kualitas BBM sesuai ukuran. Tidak boleh ada selisih yang merugikan konsumen,” tegas Bupati Dyah di sela pengecekan.
Tera ulang sendiri bukan sekadar kewajiban teknis, tetapi syarat penting SPBU untuk menjaga kuota pasokan dari Pertamina.
"Tera ulang memastikan setiap SPBU memenuhi standar. Tanpa itu, kuota bisa terdampak,” imbuh bupati.