Sementara, Bahasa India juga dipilih karena menurut dia kedatangan turis India sejak awal 2023 meningkat signifikan.
Anggiat menerangkan jika pihaknya sudah secara bertahap memasang baliho ini sejak Februari lalu.
“Mulai dipasang secara gradual dari pertengahan Februari lalu. Karena saya pikir tidak fair orang asing salah kita deportasi tapi kita tidak beritahu,” katanya.
Sampai saat ini, dia menyebut sudah ada belasan baliho yang dipasang tersebar di beberapa kabupaten.
Dia memfokuskan pemasangan baliho pada wilayah yang memiliki kunjungan turis asing yang besar.
Baca Juga: Ini Sosok Kepala Dinas Kesehatan Lampung yang Viral, Dandanan Super Cetar, Padahal Gaji Cuma Segini
Termasuk juga kawasan kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai. Bahkan, dia menyebut baliho itu sudah ada di kawasan Lovina, Kabupaten Buleleng.
“Saya perintahkan masing-masing kantor imigrasi, perkiraan saya belum sampai dua puluh baliho. (Sudah ada) belasan, karena saya juga tidak mau merusak tata estetika kota,” katanya.
Pemasangan baliho berbahasa Rusia dan India itu ramai diperbincangkan dan viral di media sosial.