AYOSEMARANG.COM -- Pada momentum Lebaran umumnya setiap orang akan berkeinginan untuk kumpul dengan keluarga.
Berbagai kesenangan dapat diwujudkan pada suasana hari raya umat Islam tersebut.
Namun ada beberapa di antara kita khususnya anak-anak yang sedang menempuh pendidikan agama di pondok pesantren.
Terkadang diantara mereka justru pada momen Lebaran tersebut tetap bertahan untuk tinggal di pondok dengan berbagai alasan.
Karena alasan kampung halaman yang jauh jika dia harus pulang memerlukan biaya besar dan waktu perjalanan yang lama.
Sehingga dengan pertimbangan tersebut santri memutuskan lebih baik bertahan untuk tetap tinggal di pondok.
Tak dapat dipungkiri berlebaran Idul Fitri di pondok pastinya akan membuat suasana hati yang campur aduk.
Ada rasa sedih-haru dan sekaligus bahagia tentu saja kesedihan ini dirasakan karena tidak berkumpul dengan keluarganya.
Baca Juga: Mau Lancar Daftar PIP, Pastikan Kebenaran Data Berikut Ini pada Dapodik
Apalagi bagi mereka yang menjalani hal ini untuk pertama kalinya tentunya kita semua bisa ikut merasakan bagaimana perasaannya.
Saat gema takbir berkumandang di Masjid Pondok rasa haru sedih pun pasti akan mereka rasakan.
Ingatan pasti akan tertuju pada bayangan bagaimana Ibunya di saat seperti itu sudah sibuk memasak berbagai olahan lebaran.
Teringat bagaimana suasana kampung dengan takbir kelilingnya dan luapan kegembiraan di hampir seluruh warga kampung.
