BATANG, AYOSEMARANG.COM - Emak - emak di Dukuh Sumur, Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman Kabuparen Batang, Jawa Tengah memiliki cara tersendiri mengisi waktu luang agar tetap bisa menghasilkan cuan tanpa harus keluar rumah.
Caranya, dengan menjahit pakaian berupa daster, baju hem, kemeja yang merupakan pesanan dari berbagai konveksi.
Sebelumnya, Ibu - ibu rumah tangga terdampak Pembangunan PLTU 2x1.000 MW itu, mendapat bantuan pelatihan menjahit dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bimasena Power Indonesia (BPI).
Setelah mahir menjahit, mereka membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan nama Sumur Sejahtera, yang dibentuk pada tahun 2016.
Baca Juga: Dinarpus Kendal Jemput Bola Duplikasi Arsip Keluarga
Dari pelatihan dan bantuan 19 mesin jahit, kini emak - emak Dukuh Sumur per minggunya bisa mendapatkan cuan sebesar Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu.
Keahlian menjahit para emak - emak saat ini banyak menerima orderan dari berbagai konveksi, tidak hanya dari Batang tapi juga dari Pekalongan.
Dalam satu Minggu KUB Sumur Sejahtera bisa memproduksi 27 kodi pakaian yang siap untuk dijual.
"Saat ini ada sembilan orang anggota yang masih aktif. Setiap minggunya, satu orang bisa menghasilkan 3 kodi atau 60 pakaian, berupa daster, baju hem, kemeja maupun lainnya,"kata Ketua KUB Sumur Sejahtera, Sabariyah, Senin 22 Mei 2023.
Baca Juga: Rangkaian Dies Natalis ke-36, Universitas Semarang Gelar Donor Darah
"Hasil jahitan tersebut merupakan pesanan, dan kita tinggal menjahit saja. Untuk bahan dan model dari pemesan, termasuk penjualannya," ujar Sabariyah.
Tidak hanya mendapat bantuan pelatihan dan mesin jahit, lanjut Sabariyah, PT BPI juga membantu dalam mencarikan orderan pembuatan pakaian maupun tas dan juga souvernir.
Bahkan saat ini untuk pemesan sendiri sudah merambah hingga luar kota.
"Selain pemesan datang sendiri, kita juga dibantu oleh PT BPI dalam mendapatkan pemesan. Sehingga usaha KUB Sumur Sejahtera bisa lancar hingga sekarang," katanya.