Baca Juga: 32 Rintisan Desa Wisata di Batang, Suguhkan Keindahan Alam Pegunungan dan Pantai
Penuturan Sodikin, warga sekitar lokasi kejadian melihat ada benda terbang dijalur penyelamat. Ia mengira terpal terbawa angin, namun saat dilihat sejumlah penumpang merangkak keluar.
“Saya mengira tadinya hanya terpal terbawa angin, tapi kok ada orang yang keluar. Lalu saya lari untuk mengetahui ternyata mobil terguling dan ada 7 penumpang,” katanya.
Sodikin menduga mobil mengalami rem blong dan hendak masuk ke dalam jalur penyelamat.
Namun kondisi didepan jalur penyelamat ada gundukan tanah sehingga mobil menabrak gundukan tanah kemudian terbang dan terguling menabrak tiang listrik.
“Kalau kondisi jalur penyelamat bagus tidak ada gundukan tanah mungkin mobil bisa selamat masuk ke jalur tersebut,”imbuhnya.
Korban kemudian dilarikan ke RSI Muhammadiyah Weleri Kendal menggunakan mobil ambulance milik desa Plelen dan Ketanggan.
Satu penumpang yang merupakan istri dari pengemudi mobil, Rizkiyanah meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di IGD RSI Muhammadiyah Weleri Kendal.
Dokter jaga RSI Muhammadiyah Weleri Kendal M Dicky mengatakan total 7 orang dua diantaranya luka parah.
Baca Juga: Arti Mimpi Banjir Ternyata Menyeramkan, Waspadalah Jika Mengalaminya!
“Yang dua luka parah itu pengemudi dengan luka kaki patah dan luka di kepala serta satu penumpang tidak sadarkan diri. Sempat kita tangani namun karena luka dibagian kepala nyawanya tidak bisa diselamatkan,” terangnya.
Enam korban luka yakni pengasuh Ponpes As Safii, M Husni Faroh, Ashita Syakila, Ika Kurnia, Rina Nisfatus Sani, Lusiana Cahyana Dewi dan seorang anak berusia 5 tahun.
Sementara korban tewas merupakan istri pengasuh pondok pesantren bernama Umi Rizkiyanah. Kasus kecelakaan ini dalam penanganan satlantas Polres Batang. (*)