DEMAK, AYOSEMARANG.COM – Ribuan warga Desa Candisari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak berebut gunungan hasil bumi seperti jagung, padi, nanas, belimbing, kelapa dan tomat, saat tradisi Apitan atau Sedekah Bumi, Selasa (13/6/23).
Diawali dengan kirab dari Balai Desa Candisari menuju ke lokasi Apitan, yang diikuti oleh Bupati Demak Eisti’anah, Kabag Perekonomian Arif Sudaryanto, dan Forkopimcam serta aparat desa setempat, didampingi barisan Lare Angon dengan membawa hasil bumi yang merupakan Simbol Rojo Koyo.
Iringan Apitan juga membawa tirto wening (air dalam kendi), yang selanjutnya diberikan kepada Lurah Desa Candisari untuk dicampurkan dengan dawet, kemudian diberikan doa. Kemudian di bagikan kepada masyarakat dan sebagian dawet digebyur (dilempar) pada warga yang dilakukan oleh Bupati Eisti’anah.
Baca Juga: Paparkan Evaluasi Smart City, Bupati Demak Dapat Pujian Tim Assesor
Kades Suratman menjelaskan, gebyur dawet dimaksudkan untuk ngudari hal-hal yang ruwet (membuka hal-hal yang rumit) sehingga Apitan tersebut dikenal dengan Apitan Gebyur Dawet.
Bagi masyarakat yang terkena gebyuran dawet tersebut memiliki sugesti bahwa hal tersebut memberikan berkah bagi mereka.
Dalam kemeriahan kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kegiatan sosilisasi DBHCHT yang bertemakan Gempur Rokok Ilegal dengan narasumber Bupati Demak Eisti’anah dan perwakilan Biro ISDA Provinsi Jawa Tengah.
