AYOSEMARANG.COM -- Berdagang hewan qurban bisa dikatakan perdagangan musiman yang sangat menguntungkan dan lebih menggiurkan adalah nampak mudah dalam melakukannya.
Kita tinggal membeli hewannya dari daerah lain yang harganya murah lalu dibawa ke kota untuk diperdagangkan dengan harga yang tinggi.
Namun ternyata berdagang hewan qurban tidak sesederhana itu ada trik tersendiri dan yang penting tidak berharap untuk besar terlebih dahulu itulah yang disebut dengan seni berdagang.
Untuk pembahasan lebih lanjut perihal perdagangan hewan qurban adalah kita mesti mempelajari terlebih dahulu pasar yang akan menjadi sasaran kita.
Disini akan kita coba untuk mengerucutkan mengenai sasaran pasar tersebut dengan menjadi 3 kategori:
Baca Juga: Spek Dewa Infinix Zero 5G Bawa Performa Gaming Sat Set Anti Lemot, Cek Harga Murahnya!
1. Sasaran Pasar Perorangan
Pada sasaran pasar perorangan ini lebih seringnya adalah membeli dan menyerahkan atau menyembelih sendiri hewan qurban tersebut untuk selanjutnya dibagikan kepada yang berhak.
2. Sasaran Pasar Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)
Pada umumnya saat mendekati hari raya Idul Adha Dewan Kemakmuran Masjid akan membentuk kepanitiaan yang bertugas melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan hari raya tersebut.
Baca Juga: Polda Jateng Ringkus Orang Magelang Tersangka Perdagangan Orang, Ternyata Mantan Kades
Mulai dari menerima hewan qurban - menyembelih hingga mendistribusikan kepada yang berhak dan itu semua adalah sebuah amanah dari orang yang berqurban kepada penyelenggara.
Karena tugasnya tersebut maka kepanitiaan tersebut termasuk bertugas untuk pengadaan hewan qurban jika orang yang berqurban mempercayakannya.
Sehingga panitia tersebut tentunya sangat membutuhkan informasi detail tentang semua jenis hewan qurban dari klasifikasi hingga harganya.