Masih Punya Daging Kurban? Ahli Gizi RS QIM Batang Sarankan Jangan Simpan Bersama Jeroan, Ini Alasannya

photo author
- Kamis, 6 Juli 2023 | 16:53 WIB
Rakor Forum Komunikasi Germas, di Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Kamis 6 Juli 2023. Foto: dok
Rakor Forum Komunikasi Germas, di Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Kamis 6 Juli 2023. Foto: dok

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Ahli Gizi Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (QIM)Batang, Cyntia Ayu Rahmawati menyarankan tidak menyimpan daging kurban dengan menyertakan jeroan sapi atau kambing, seperti usus, babat dan lainnya.

Karena jeroan mengandung parasit seperti cacing, sedangkan daging cenderung lebih aman dari virus, bakteri, dan parasit. Dan waktu penyimpanan daging di dalam lemari pendingin atau kulkas bersuhu 0-4 derajat celcius yakni sekira 24-36 jam.

Sedangkan cara pengolahan daging harus dikukus. Hal itu untuk meminimalisir minyak goreng.

Baca Juga: Liburan Sekolah Masih Panjang, Ini Rekomendasi Wisata Gratis di Semarang yang Bisa Kamu Kunjungi

“Cara pengolahannya akan lebih baik jika direbus atau dikukus, sehingga meminimalisir penggunaan minyak goreng. Standar takaran daging yang boleh dikonsumsi 50 gram sehari, jangan berlebihan dalam mengonsumsi,” teerangnya, Kamis 6 Juli 2023.

Ia menyarankan, agar setiap mengonsumsi daging, juga diimbangi dengan konsumsi sayuran dan buah serta air putih. Hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya hipertensi dan kolesterol.

Sementar itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Batang Ida Susilaksmi mengimbau, kepada masyarakat, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin mencegah terjadinya Tingkat kerawanan terindikasi Penyakit Tidak Menular (PTM).

Terlebih beberapa waktu lalu sebagian besar warga hampir dipastikan mengonsumsi daging kurban. Maka harus melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Baca Juga: Sudah Analisa, PSIS Semarang Waspadai Agresivitas Persita Tangerang

Sebagian besar masyarakat tidak menyadari bahwa dalam tubuhnya terindikasi suatu penyakit. Maka Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) terus diintensifkan.

“Lewat Germas inilah sebagai langkah pencegahan, masyarakat bisa memanfaatkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), untuk deteksi dini apabila terindikasi PTM. Contohnya seseorang tidak akan tahu kalau sebenarnya dia mengidap tekanan darah tinggi, kalau tidak dicek kesehatannya,” katanya, saat ditemui, usai membuka Rakor Forum Komunikasi Germas, di Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Kamis 6 Juli 2023.

Baca Juga: INFO LOKER Asisten Apoteker Wilayah Semarang, Cek Link Daftar dan Gaji Bulanan di Sini

Ia pun menyarankan agar masyarakat mulai mengintensifkan aktivitas fisik seperti senam bersama, karena melihat kondisi yang memungkinkan untuk beraktivitas di ruang publik.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X