BATANG, AYOSEMARANG.COM- Berikut info buntut pemasangan portal dan spanduk oleh salah satu warga untuk memblokir jalur proyek nasional pengendalian banjir dan rob sungai Loji Banger, senilai Rp 200 miliar di kawasan Pantai Slamaran perbatasan Kota Pekalongan- Batang pada Minggu (30/4/ 2023).
Akhirnya, kejadian tersebut mendapat tanggapan dari Kementrian PUPR dan pemilik tanah terdapak proyek tersebut bakal segera mendapatkan uang ganti untung.
Pelaksanaan teknik BBWS Pemali Juwana, Agus Priyanto mengatakan, pengukuran tanah terdampak milik warga sudah dilakukan oleh BPN. Namun hasilnya belum diketahui berapa luasan tanah warga yang terken proyek tersebut.
Baca Juga: Teka-teki MPLS 2023: Nasi Pramuka, Air Tidak Loyo, Snack Monyet Petualang Hingga Air Pegunungan Artinya Apa?
"Dokumennya sertifikat tanah terdampak proyek sudah masuk ke BPN, kini tinggal nunggu hasil ukur BPN dan peta bidang tanah yang terkena proyek. Setelah peta bidang keluar baru kita sampaikan ke warga yang terdampak,"kata Senin 17 Juli 2023.
Setelah itu, kata Dia, akan menghadirkan appraisal untuk melakukan proses penaksiran harga tanahnya. Setelah itu akan muncul nilai ganti untung. Selanjutnya, sosialisasi akan kembali dilakukan kepada para pemilik lahan.
"Tanah milik warga yang terdampak proyek itu lebarnya 26 meter dan panjangnya mencapai 600 meter. Itu tanah hak milik dari beberapa bidang tanah milik warga,"katanya.
Pelaksanaan Teknik BBWS Pemali Juwana, Agus Priyanto berharap kepada Kuasa hukum pemilik tanah terdampak proyek Haji Subhan, Zainudin dan Didik Pramono untuk membuka portal dan spanduk penutupan proyek tersebut. Karena sudah sekitar empat bualan proyek tersebut berhenti total.
"Kesepakatan temen - temen LBH-kan pengukuran sudah dilakukan berita acara sudah dibuat tapi belum membuka portal penutupan proyek,"katanya.
Sementara itu Didik Pramono dari LBH Adhyaksa, mendampingi salah satu pemilik lahan, yakni Haji Subkhan. Ia mengatakan akan terus mengawal proses ganti untung bagi kliennya.
Baca Juga: Teka-teki MPLS 2023: Susu Naruto, Chiki Terbang, Snack Orang Kaya, hingga Batu Bata Italia
"Sejauh ini sudah ada kemajuan meski prosesnya berlangsung lambat. Kami akan kawal terus sampai hak dari Pak Haji Subkhan terpenuhi," tandasnya.