JAKARTA, AYOSEMARANG. COM – Anies Rasyid Baswedan mampu menuntaskan salah satu janji di Jakarta terkait dengan Keberpihakan pada perempuan dan anak yang dituangkan secara konkret menjadi Kegiatan Strategis Daerah. Visi dan gagasan yang terus didorong adalah upaya memenuhi hak dan memuliakan posisi perempuan.
Pertama dan terutama, tidak ada toleransi bagi kekerasan terhadap perempuan. Anies menyampaikan, negara harus berpihak seratus persen pada korban. "Selama bertugas di Jakarta, kami tegaskan bahwa negara hadir dan melindungi termasuk aspek pembiayaannya, dari mulai pencegahan, respons, sampai rehabilitasi untuk perempuan korban kekerasan," tutur bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini, Minggu 23 Juli 2023.
Menurutnya, buah konkret komitmen itu adalah layanan pelaporan kekerasan melalui Jakarta Siaga 112 yang terintegrasi dengan kepolisian, menyediakan lebih dari 300 gerai pelaporan di kantor pemerintahan, perguruan tinggi, dan transportasi publik. Selain itu, korban kekerasan juga bisa memanfaatkan fasilitas 2 rumah aman dan pelayanan medis di 32 Rumah Sakit termasuk fasilitas visum gratis.
Kedua, tugas negara adalah menjamin keselamatan seorang ibu. Menurutnya, sudah terlalu banyak ibu dan bayi yang meninggal dunia dalam proses melahirkan. "Menggendong buah hati adalah momen paling membahagiakan bagi seorang ibu, bayangkan betapa hancur hatinya ketika momen itu berganti dengan menguburkan sang buah hati."
Anies menegaskan bahwa negara tak boleh lagi mempertaruhkan nyawa seorang ibu dan buah hatinya. Negara harus menjamin nyawa setiap ibu dan anak yang lahir dari rahimnya.
"Misi kami, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) harus diturunkan. Satu saja kematian ibu atau anak adalah angka yang terlalu besar dan tak bisa kita toleransi," kata Anies.
Ketiga, komitmen menciptakan ekosistem yang memuliakan perempuan. Selama ini, seakan-akan tanggung jawab pengasuhan dan penyiapan masa depan anak-anak hanya disematkan pada pundak seorang perempuan. Persepsi itu jelas keliru, tanggung jawab mengembangkan kualitas generasi masa depan adalah kerja kolektif bersama, tidak hanya ibu, tapi juga ayah, lingkungan, bahkan negara.