AYOSEMARANG.COM -- Sebagai negara yang besar, maka Indonesia beranggapan bahwa seremonial upacara detik-detik proklamasi menjadi momen yang sangat penting.
Karena kesuksesan pelaksanaannya dapat diidentikkan dengan kehormatan-kejayaan dan nama baik dari bangsa dan negara.
Tugas memimpin upacara peringatan detik detik proklamasi atau Hari Kemerdekaan RI, diemban oleh seorang komandan upacara.
Baca Juga: Deretan Lomba 17 Agustus untuk Anak TK yang Tidak Berbahaya, Ini Dia List-nya
Oleh karena itulah, menjadi seorang komandan upacara adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab besar terhadap prajurit TNI atau Polri yang ditunjuk.
Baris-berbaris merupakan hal yang biasa bagi seorang militer karena dilakukan dalam keseharian, namun akan terasa jauh berbeda dengan pada saat mengemban tugas sebagai komandan upacara.
Pada upacara peringatan detik detik proklamasi kemerdekaan RI, karier militer seorang komandan upacara dipertaruhkan.
Bisa dibayangkan pada saat itu ratusan hingga ribuan mata tertuju pada dirinya, sehingga ketegangan secara mental pasti akan terjadi.
Baca Juga: Mitos dan Filosofi Perkutut Katuranggan Tumbak Cucukan, Apa Makna Paruhnya yang Runcing Seperti Tombak?
Jika terjadi kesalahan maka bisa jadi sanksi berat sudah di depan mata dan menanti karena dianggap mempermalukan negara.
Sehingga bagaimanapun juga, tugas tersebut sangat berisiko dan penuh tekanan bagi pelaksananya.
Jika dinilai berhasil menyelesaikan tugas yang hanya memakan waktu kurang dari 2 jam tersebut, maka perwira tersebut tetap menduduki posisi atau jabatannya.
Dan mungkin karier moncer di dunia militer telah menunggu bahkan mungkin kesempatan berkarier selanjutnya akan menjadi keistimewaan baginya.
Baca Juga: Contoh Susunan Acara 17 Agustus Lengkap, Ada Susunan Acara Malam Tirakatan Juga
Namun jika dinilai gagal, maka karier militer ke depannya akan gelap gulita, bisa juga jenjang kepangkatan akan berhenti sampai di sini.
Inilah tugas sederhana yang diemban oleh komandan upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI yang ternyata memiliki risiko yang cukup besar.(*)