PEKALONGAN, AYO SEMARANG.COM - Bank Indonesia (BI) terus mendorong proses transaksi digitalisasi yang menyasar kepada tenaga pendidik.
Pasalnya, tenaga pendidikan punya peran besar dalam mengedukasi mulai dari jenjang SD hingga Perguruan Tinggi.
Sehingga sangatlah penting mengenalkan dan menginformasikan peran dan tugas Bank Indonesia agar bisa berdaya saing.
Tidak hanya itu, dunia pendidikan juga diharapkan bisa mengadopsi sistem pembayaran non tunai.
Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi Tahun 2020, dimana seluruh daerah mengadopsi platform digital untuk transaksi diseluruh lingkup pemerintahan dan di seluruh institusi pendidikan.
Hal itu diungkapkan Kepala Unit Data Statistik dan Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Taufik usai membuka kegiatan Capacity Building Kebanksentralan, Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBPR) dan Sistem Pembayaran Non Tunai kepada para Tenaga Pendidik di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang, berlangsung di Hotel Santika Pekalongan, Sabtu 19 Agustus 2023.
"Dunia pendidikan yang saat ini masih menggunakan sistem pembayaran tunai ke depan diharapkan bisa mengadopsi pembayaran non tunai, sehingga anak didiknya akan terbiasa dengan pembayaran platform digital," tuturnya.
Kegiatan Capacity Building kata Taufik sebagai wujud kontribusi nyata Bank Indonesia untuk mencapai visinya dalam peningkatan akseptasi masyarakat terhadap kanal pembayaran digital.
Ia juga menyebutkan ada 3 materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut, yakni terkait kebanksentralan, Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBPR) dan Sistem Pembayaran Non Tunai.
"Di era globalisasi saat ini, platform digital merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan daya saing SDM yang ada di Indonesia. Karena di setiap level, ada kegiatan yang bersinggungan dengan digital,"pungkasnya.***